"Sebenarnya kita akan melewati dua danau. Danu Buyan di Wanagiri dan danu Beratan di Bedugul. Juga sebuah perbukitan hutan palah yang lebat, di daerah Sangeh," sambungku menjelaskan rute kembali ke Kota Denpasar.
Saat malam menjelang pukul 21.00, mobilku telah melewati batas kota. Dalam mobil, aku dan Ali Kaliyev sedikit terlibat 'perdebatan' soal tempat menginap malam ini, di Denpasar.
Ali Kaliyev menghendaki langsung diantar kembali ke hotel tempatnya semula. Sementara aku, sudah meminta istriku untuk menyiapkan kamar di lantai dua untuk Ali Kaliyev, sampai ia bertolak pulang ke negaranya. Meski nampak keberatan, Ali Kaliyev akhirnya menerima permohonanku.
Visa kunjungan sekali pakai yang digunakan Ali Kaliyev ke Bali, memang masih tersisa 10 hari lagi. Tetapi dia harus meninggalkan Indonesia, besok. Ia mengejar sisa libur tahunannya untuk berkumpul di Dagestan, dalam hajatan keluargan.
Sarapan pagi bulung buni, kopi manis Bali dan camilan jeje lukis menjadi menu perpisahanku dengan Ali Kaliyev. Pukul 11.00 Aeroflot airlines akan membawanya langsung ke bandara Vnukovo.
"Vnukovo itu bandara internasional, sekitar 15 kilo meter dari pusat kota Moskow", kata Ali Kaliyev.
"Saya akan mengenang-ngenang kebaikan saudaraku ini, Wayan Darmawan. Mengenang keindahan pulau Bali, Jakarta, Jawa dan Indonesia, selama 12 jam dalam penerbangan ke Moskow,"Ali Kaliyev menjabat tangan dan merangkul pundakku.
Di terminal Internasional bandara I Gusti Ngurarai, terakhir kalinya aku melihat telapak tangan Ali Kaliyev, melambai tanda berpisah. Lalu ia membalik badan dan menghilang di balik lorong menuju pintu pesawat.
Aku seperti telah menemukan seorang yang entah "dari mana", telah menjadi saudaraku dalam waktu sekejap. Masih ingin rasanya bersama dia berkeliling di Pulau Bali.
Wajah teduhnya yang memancarkan 'keperibadian misterius' membuat hati ingin selalu bertemu denganya. Betul-betul dalam hati aku merasa, saudaraku itu telah meninggalkanku. Aku seperti kelihangan sesuatu.
Dua hari setelah Ali Kaliyev meninggalkan Bali, seperti biasa aku tenggelam kembali dengan rutinitas bisnis rental mobil. Hampir 5 hari aku sibuk dengan urusan saudara Rusiaku itu.