Mohon tunggu...
syafruddin muhtamar
syafruddin muhtamar Mohon Tunggu... Dosen - Esai dan Puisi

Menulis dan Mengajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ali Kaliyev dan Roman Nagarenko

4 Januari 2025   13:56 Diperbarui: 5 Januari 2025   16:01 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengungkap-nyama-selam-sejarah-dan-kehidupan-menarik-masyarakat-muslim-yang-hidup-di-bali https://www.goodnewsfromindonesia.id/2024/11/08/

Roman memandang kiri dan kanan dalam mobil. Merabah-rabah kedua kantong belakang dan depan celananya. Meraih sebuah tas tangan kulit berwarna hitam, yang tergelatak disampingnya. Dia sedang memastikan tidak ada yang tertinggal, ketika meninggalkan mobil.

Seorang wanita berambut halus agak kemerahan sedang menunggunya, di loby kantor perumahan villa matahari. Dari balik kaca, mereka nampak sedang berbicara satu sama lain, sambil berdiri. Tangan keduanya saling begerak. Telapak tangan mereka bolak-balik di udara. Saling terseyum satu sama lain. Sesekali, tampak tertawa senang. Beberapa saat kemudian, wanita itu mempersilahkan Roman duduk di sebuah kursi kayu antik dalam ruangan yang berdidinding kaca.

"Disitu aku terakhir melihat wajah si Ukraina ini", kataku kepada Ali Kaliyev, seorang warga Rusia. Aku sedang basah-basih perkenanalan saja.

Menceritakan seorang warga Ukraina yang pernah aku kenal. Aku menceritakannya, karena sedang hangat berita perang antara Rusia dan Ukraina. Ali Kaliyev sama sekali tidak menanggapi ceritaku tentang orang Ukraina itu.

"Saya sudah hampir dua minggi di Indonesia. Saya tiba di Jakarta tanggal 5. Langsung dijemput oleh kerabat seorang sahabat Indonesia saya di Rusia. Sahabat saya itu seorang tenaga kerja asing di sana. Saya minta diantar ke Hotel, tapi kerabat sahabat Indonesia saya ini, sudah menyiapkan rumahnya untuk isterahat," cerita Ali Kaliyev dalam bahasa inggris dialek Rusia.

Ini adalah kunjungan pertamakali Ali Kaliyev di bumi pertiwi Indonesia. Menurut pengakuannya, dia menyukai berlibur setiap tahun di negara-negara muslim. Setiap liburan tahunan itu, ia sering membawa serta istri dan anaknya.

"Kami menyukai berwisata spiritual bersama keluarga. Melihat-lihat dan mengambil pengetahuan dan keberkahan dari tempat-tempat bersejarah dan disucikan oleh kaum muslim di berbagai negara. Kami mengunjungi makam-makam para waliyullah dari tariqah Naqsyabandiyah. Seperti ke kota Tashkent dan Samargand di negeri Usbekistan. Kebetulan tidak terlalu jauh dari negeri kami. Bersiarah ke makam  Syah Bahauddin Naqsybandi dan makamnya Syekh Abdul Khaliq al-Ghujdawani di Ghujdawan, dekat Bukhara. Pernah juga ke Yaman dan Pakistan, bahkan Negara India dan Srilangka, negeri tempat turunya nabi Adam AS." Ali Kaliyev sedikit berpanjang-lebar mengenai kunjungan wisatanya di beberapa negara Islam.

"Kemarin di Jakarta, saya mengunjungi Masjid Itiqlal. Ziarah ke makam tokoh penyebar Islam di Batavia, Habib Abdurrahman di Cikini. Ke masjid Luar Batang, dan ziarah ke makam salah seorang alim ulama besar, Al-Habib Husein Alaydrus. Yang sebenarnya tujuan utama saya, mengunjungi maqam wali songo yang sangat terkenal itu," lanjut Ali Kaliyev.

"Saya mengunjungi sekolah Islam at-Taufiqy untuk juga ziarah ke makam Syekh Abdullah al-Khani, khalifah dari Syekh Abdul Khalid al-Baghdadi, salah seorang pendiri tariqah Naqsyabandiyah Khalidiyah. Lalu ke sekolah Islam Suryalaya di Tasikmalaya, sekaligus ziarah ke makam Shohibul Wafa Tajul Arifin, Mursyid Tarekat Qadiriah wa Naqsybandiyyah. Keduanya pernah dikunjugi ulama sufi asal Turki, Sultan Awliya Mawlana Syekh Muhammad Nazim Adil Al-Haqqani tahun 2001," Ali Kaliyev sangat fasih menyebut nama pesantren yang ada di Pulau Jawa itu, sekaligus nama ulama-ulamanya.

Kadangkala jika ketemu wisatawan asing yang ingin menggunakan jasa rental mobil, aku tidak ambil pusing mengenai cerita panjang lebar mereka. Aku hanya berfokus ke tujannya kemana, berapa lama pemakian mobil, lepas kunci atau ditemani driver.

Tapi tidak dengan Ali Kaliyev. Aku senang-senang saja, dan memperhatikan ceritanya. Beberapa turis cerewet, suka memuji-muji kehebatan negara asalnya, terutama turis dari negara Paman Sam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun