Mohon tunggu...
syafruddin muhtamar
syafruddin muhtamar Mohon Tunggu... Dosen - Esai dan Puisi

Menulis dan Mengajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ali Kaliyev dan Roman Nagarenko

4 Januari 2025   13:56 Diperbarui: 5 Januari 2025   16:01 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengungkap-nyama-selam-sejarah-dan-kehidupan-menarik-masyarakat-muslim-yang-hidup-di-bali https://www.goodnewsfromindonesia.id/2024/11/08/

Aku banyak mengenal wisatawan asing di pulau Bali. Mereka datang dari berbagai negara di dunia. Selama bertahun-tahun, karena sering bertemu, aku menjadi peka mengenali asal usul kebangbangsaan orang-orang itu. Baik dari postur badan, warna kulit, maupun rambut mereka.

Sekitar 4 atau 5 tahun lalu (tidak pasti dalam ingatan), aku bertemu Roman Nagarenko. Seorang warga Ukraina. Mengenakan kaos berwarna jingga cerah, ketat membalut badan tegapnya yang berotot. Mengenakan celana jeans coklat susu panjang, sedikit longgar.

Roman bertanya dalam bahasa inggris yang tidak lancar, tetapi mudah bagiku memahami maksudnya.

Waktu itu, Roman bermaksud menggunakan jasa rental mobil miliku. Untuk penggunaan 2 hari, lepas kunci, kuberi sewa dengan kesepakatan Rp. 200.000,-. Roman menambahkan Rp. 200.000,- dan meminta aku langsung yang menyopirinya. Aku bilang ada driver khusus. Roman meng-oke-kan saja.

Mengingat lokasi tujuannya, daerah wisata pavorit, hitung-hitung mengambil rehat.  Sejenak menjauh dari kebisingan di pusat kota Bali, maka kurelakan diriku menjadi sopir, menuju ke selatan Kota. 

Langit Kota Denpasar berwarna kelabu gelap, ketika mobil kulajukan ke arah Kabupaten Kuta Utara. Di sepanjang jalan, nampak gumpalan-gumpalan awan tipis membawa mendung.

Sejak meninggalkan jalan nakula, hingga beberapa menit hampir tiba di jalan pemelisan agung, Roman Nagarenko tidak banyak bicara. Hanya sesekali, memberi isyarat jika laju kendaraan berjalan dalam kecepatan tinggi. Si Ukraina ini, sepertinya seseorang yang penuh kewaspadaan.

Tetapi, dengan seseorang di smartphonenya, Roman bicara tanpa jedah panjang. Kedengarannya sangat cerewet dan mendominasi lawan bicaranya, yang entah di mana. Mereka memakai bahasa Ukraina sangat pasih. Aku tidak banyak perduli arti bahasa mereka.

Hanya kupandangi, titik-titik air hujan yang berjatuhan di atas kaca mobil. Ada gerimis. Tiba-tiba ada kilatan api memanjang di awan kelabu yang juga makin menebal. Sedikit ada rasa cemas yang menggelayut. Apakah segera akan datang petir menyambar dan hujan lebat di Kuta Utara? Bulan november di Bali memasang sedang memasuki awal musim penghujan.

"Stop, stop ..." Roman menunjuk ke sebelah kiri ke sebuah gerbang perumahan. Di depan sebuah dinding bertuliskan "Villa Matahari", aku hentikan kendaraan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun