Tetapi bukan berarti kalau punya dua anak, pasti 1 laki-laki dan 1 perempuan. Bukan berarti juga jika punya 4 anak, berarti anaknya 2 perempuan dan 2 laki-laki. Untuk kasus jenis kelamin manusia yang diturunkan sesuai tipe kromosomnya, akan lebih tepat bila dibaca begini:
- Peluang untuk menghasilkan anak perempuan adalah
- Peluang untuk menghasilkan anak laki-laki adalah
Probabilitas jenis kelamin perempuan dan laki-laki identik dengan peluang atau probabilitas rumusan matematika pada lemparan kepingan koin dalam frekuensi harapan.Â
Untuk satu kali lemparan koin peluangnya sama, 50 persen angka dan 50 persen gambar atau memunculkan angka dan memunculkan gambar. Pertanyaan yang kemudian muncul, ketika ternyata pada satu kasus dari sekian banyak kelahiran menghasilkan anak dengan jenis kelamin ganda atau sering disebut interseks atau hermafrodit, kondisi apa yang identik pada lemparan koin?Â
Kondisi dari lemparan koin yang identik pada sekian banyak hasil lemparan koin adalah posisi koin berdiri. Interseks dan posisi koin berdiri, keduanya hanya mungkin bisa terjadi 1 dari 1000 bahkan lebih bayi di seluruh dunia yang lahir dan 1 dari 1000 bahkan lebih koin  yang dilempar.Â
Keidentikkan tersebut tentu memiliki perbedaan ketika cara yang dilakukan untuk menghasilkan interseks atau koin berdiri ditempuh antara cara alami atau buatan. Lantas apa hubungan hereditas, evolusi seleksi alam dan frekuensi harapan?Â
Seleksi alam adalah prinsip dalam teori evolusi yang menyatakan bahwa makhluk hidup yang terus dapat bertahan hidup (beradaptasi) akan tetap hidup sedangkan makhluk hidup yang tidak dapat bertahan hidup akan mati. Â
Jauh sebelum prinsip seleksi alam muncul lewat buku 'On the Origin of Species' yang terbit di sekira tahun 1859, delapan tahun sebelumnya pada tahun 1851 buku berjudul, 'Social Statics' karya Herbert Spencer, yang berisi penerapan teori evolusi pada fenomena sosial sudah lebih dulu dikemukakan.
Pada 1864, lewat buku berjudul 'Principles of Biology', Spencer memperkenalkan istilah 'Survival of the Fittest' siapa yang paling kuat dan cepat melakukan adaptasi, dia yang mampu bertahan hidup. Herbert Spencer yang hidup pada kurun 1820-1903 merupakan sosiolog dan filsuf Inggris, dan bukan satu-satunya pembuka jalan teori evolusi.Â
Sekira 1000 tahun sebelum Charles Darwin, seorang filsuf Muslim yang hidup di Irak, Abu Usman Amr Bahr Alkanani al-Bisri atau dikenal dengan nama al-Jahiz, telah menulis buku tentang proses evolusi binatang. Al-Jahiz menyebut proses itu sebagai sebuah proses natural. Ketenaran al-Jahiz terus hidup dalam bukunya yang berpengaruh, Kitab al-Hayawan (Buku tentang Binatang).Â
Melalui buku tentang binatang, al-Jahiz mengajukan gagasan yang prinsipnya mirip dengan teori evolusi milik Darwin. Bahwa Binatang bergelut untuk tetap bertahan hidup, menghindari pemangsa, dan untuk berkembang biak. Faktor alam mempengaruhi organisme mengembangkan karakteristik baru untuk bertahan hidup. Lalu mengubah mereka menjadi spesies baru.
Menurut al-Jahiz, setiap mahkluk hidup di dunia berada dalam pergulatan terus-menerus untuk bertahan hidup. Selama itu pula, selalu ada spesies yang lebih kuat dibandingkan yang lain. Demi bertahan hidup, binatang harus memiliki jiwa kompetitif untuk mendapatkan makanan, mencegah dirinya dimangsa, dan aktif bereproduksi. Â Dasar-dasar pengetahuan ini tak ubahnya seperti seleksi alam dalam teori evolusi Darwin. Â