Mohon tunggu...
Sunan Amiruddin D Falah
Sunan Amiruddin D Falah Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Administrasi

NEOLOGISME

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Planet of the Apes: Membatalkan Teori Evolusi Darwin dalam Probabilitas Lemparan Koin

4 Januari 2025   11:39 Diperbarui: 4 Januari 2025   11:39 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Sekuel Film Planet of the Apes

Evolusi menurut kajian biologi berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan yang antara lain disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. 

Darwin adalah ilmuwan pertama yang mencetuskan teori evolusi. Perkembangan teori evolusi sendiri bisa ditelusuri melalui teori-teori perkembangan atau perubahan bertahap yang sebelumnya disampaikan oleh para ahli. 

Seperti oleh Aristoteles (teori statis), Carlus Linnaeus (penggagas taksonomi), James Hutton (teori gradualisme), Thomas Maltus (pertumbuhan populasi versus persediaan makanan), Jean Baptiste de Lamarck (teori dinamis), Charles Darwin (teori evolusi, seleksi alam), Alfred Russel Wallace (teori evolusi, seleksi alam) hingga Gregor Johann Mendel (teori genetika).  Setelahnya, ada perkembangan Evolusi Modern (Neo-Darwinisme). 

Dari sekian panjang jejak evolusi yang ditinggalkan dalam kurun waktu ribuan tahun hingga jutaan tahun, dalam berbagai teori dari para ahli, jejak awal mula kehidupan terutama manusia masih belum bisa terbukti secara ajeg bahwa keberadaan manusia berasal dari hasil evolusi, bukan hasil kreasionisme (penciptaan). 

Teori-teori para ahli tentang perkembangan atau perubahan adalah pendapat yang memang benar adanya, didasarkan oleh penelitian dan penemuan, didukung oleh data dan argumentasi, yang selalu cenderung menyasar pada perubahan bentuk fisik, tampilan, perilaku, kondisi dan kemampuan adaptasi di masing-masing tingkat klasifikasi mahluk hidup dengan segala hasil variasi, reproduksi dan seleksinya. 

Namun hasil penelitian, penemuan, yang didukung oleh data dan argumentasi para ahli sepanjang jejak evolusi yang ada, belum menunjukkan bukti langsung atau sampai pada kesimpulan pasti bahwa proses evolusi kera yang masuk ke dalam spesies primata secara bertahap berdasarkan kaidah evolusi, tiba di tahap homo sapiens dalam bentuk fisik, tampilan, perilaku, kondisi dan kemampuan adaptasi dengan kemampuan bahasa (menulis dan bicara), membangun peradaban dan budaya, mempunyai emosional, moral, norma, nilai dan agama sampai menemukan teknologi layaknya manusia sekarang, dalam konteks kreasionisme.

Melalui sintesis evolusi modern, yang mengacu pada satu set gagasan dari beberapa spesialis biologi yang bersama-sama membentuk suatu teori evolusi komprehensif yang diterima oleh mayoritas ahli biologi. Sintesis evolusi modern dibentuk sekitar tahun 1936-1947 dengan mengembangkan genetika populasi yang merupakan integrasi antara seleksi alam Darwin dengan genetika Mendel. 

Sintesis modern, yang menguraikan evolusi sebagai suatu perubahan di dalam frekuensi alel dalam suatu populasi dari satu generasi ke generasi berikutnya, pun belum tiba pada kesimpulan yang sama. Masih ada jejak evolusi yang hilang dalam tahapan evolusi dari spesies simpanse atau kera ke homo sapiens hingga tiba dikesimpulan bahwa manusia adalah hasil dari evolusi spesies simpanse atau kera.   

Tidak seperti teori Darwin, menurut sintesis modern, evolusi terjadi tidak hanya karena seleksi alam tetapi juga disebabkan oleh hanyutan/pergeseran genetik (genetic drift) atau penyimpangan genetik, aliran gen (gene flow) atau pertukaran genetik akibat migrasi individu yang subur atau perpindahan gamet antar populasi, dan mutasi genetik atau perubahan yang terjadi pada bahan genetik. Di mana mutasi pada gen dapat mengarah pada munculnya alel baru dan menjadi dasar bagi kalangan pendukung evolusi mengenai munculnya variasi-variasi baru pada spesies.

Frekuensi alel sendiri, adalah proporsi ataupun perbandingan keseluruhan kopi gen yang terdiri dari suatu varian gen tertentu (alel). Dengan kata lain, ia merupakan jumlah kopi suatu alel tertentu dibagi dengan jumlah kopi keseluruhan alel pada suatu lokus dalam suatu populasi. Ia dapat diekspresikan dalam bentuk persentase. Dalam genetika populasi, frekuensi alel digunakan untuk menggambarkan tingkat keanekaragaman genetik pada suatu individu, populasi, dan spesies. 

Tetapi lagi-lagi, masih ada jejak evolusi yang hilang dari hasil seleksi, reproduksi atau variasi atas seleksi alam, genetic drift, glen flow, mutasi gen dan perkawinan acak yang menghasilkan keanekaragaman genetik  pada munculnya variasi-variasi baru pada spesies primata dalam proses perubahan simpanse atau kera ke homo sapiens menjadi manusia utuh, yang berbudaya dan membangun peradaban. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun