Kejadian tersebut membuat Caesar dikarantina dan dirisak oleh petugas karantina hingga pada akhirnya menolak untuk kembali ke rumah ketika Will coba menebusnya dengan jaminan.
Dari sanalah semua dimulai. Kecerdasan Caesar berangsur-angsur berevolusi, dia mampu mengendalikan berbagai jenis spesies primata yang dikarantina bersamanya, dan berhasil pemimpin pelarian dari tempat itu. Di sini ada adegan mengejutkan yang ditunjukkan oleh Caesar, dia bisa berbicara layaknya manusia.
Pada film Dawn of the Planet of the Apes (2014), Caesar dan sejumlah spesies primata sudah membentuk koloni dan peradaban di hutan Redwood. Catatan penting di sekuel kedua ini, simpanse atau kera yang dapat berbicara layaknya manusia hanya Caesar dan Koba.Â
Namun spesies primata lainnya meskipun tidak dapat bicara tetapi bisa menangkap dan mengerti bahasa manusia serta dapat merespon dengan bahasa isyarat atau gerakan tangan dan tubuh. Koba merupakan spesies primata yang sama seperti simpanse 9, simpanse atau kera yang menerima uji coba obat alzheimer.Â
Konflik antara manusia dan spesies primata mulai terjadi di sekuel ini saat Koba tidak sejalan dengan Caesar. Koba sepenuhnya membenci manusia. Sementara Caesar masih mempunyai sisa kepercayaan terhadap manusia lantaran keberadaan manusia baik. Koba berhianat dan mengambil alih keputusan untuk memusnahkan manusia dengan coba membunuh Caesar. Â
Sisi jahat dan sisi baik spesies primata cerdas di sini menunjukkan bahwa mereka tidak hanya mempunyai keidentikkan bentuk dan susunan tubuh, volume otak dan kecerdasan, melainkan juga karakter dan perilaku. Tetapi sampai di titik ini tidak disebutkan spesies primata seperti Caesar dan Koba tergolong primata homo sapiens jenis yang mana.Â
Karena meskipun bentuk, susunan tubuh dan kecedasan otak yang identik, antara spesies primata cerdas dan manusia memiliki perbedaan mencolok pada tampilan keseluruhan tubuh, kaki, tangan, wajah dan permukaan kulitnya. Â Â
Di sekuel fim ketiga War for the Planet of the Apes (2017), akibat penghianatan Koba dan penyerangannya kepada manusia meskipun Caesar sudah menghabisi Koba agar tak ada lagi spesies primata dalam koloninya yang bisa dipengaruhi, rupanya masih banyak pengikut Koba yang mempunyai jalan yang sama, memilih menjadi pembelot dan mendukung manusia. Di sini manusia melakukan perburuan pada spesies primata pimpinan Caesar.Â
Pada awal-awal film, salah satu anak Caesar dan istrinya dibunuh prajurit pemburu spesies primata. Dengan emosional Caesar dan beberapa kawanannya bergerak mencari prajurit pemburu dan meninggalkan koloni.
Malangnya, sepeninggal Caesar, koloninya justru diserang, ditawan dan dijadikan budak di kamp pertahanan prajurit manusia. Bukannya berhasil membalaskan dendam, Caesar ikut ditawan.Â
Di sekuel War for the Planet of the Apes, koloni manusia jauh berkurang, banyak manusia mati dan terpapar pandemi Flu Simian yang pada masanya mewabah akibat kegagalan perusahaan bioteknologi Gen-Sys dalam mengembangkan obat alzheimer.Â