Mohon tunggu...
Study Rizal L. Kontu
Study Rizal L. Kontu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Bidang yang saya geluti terkait dengan filsafat, dakwah, dan civic educatiion.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Azyumardi Azra sebagai Bapak Jurnalisme Islam

28 September 2024   23:03 Diperbarui: 28 September 2024   23:05 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Azra memahami pentingnya menyebarluaskan kajian ilmiah tentang Islam sebagai bentuk jurnalisme akademis yang bisa membangun pemahaman yang lebih mendalam mengenai agama dan budaya Islam. Studia Islamika didirikan pada tahun 1993 sebagai jurnal ilmiah yang fokus pada kajian Islam, khususnya di Indonesia dan dunia Islam global. Dengan adanya jurnal ini, Azra berusaha memfasilitasi diskusi ilmiah yang kritis dan berbobot tentang berbagai isu terkait Islam.

Dalam konteks jurnalisme Islam, Studia Islamika mencerminkan semangat Azra untuk mendorong Islam yang progresif, yang tidak hanya bergantung pada pengetahuan tradisional, tetapi juga terbuka terhadap kritik dan analisis kontemporer. Jurnal ini menjadi platform di mana akademisi dan peneliti bisa menyajikan pandangan-pandangan baru dan hasil penelitian yang berkontribusi terhadap pemahaman Islam yang lebih komprehensif dan relevan dengan tantangan zaman.

2. Memperkuat Wacana Islam Moderat

Melalui Studia Islamika, Azra menyuarakan Islam moderat yang inklusif dan toleran. Jurnal ini memberikan ruang bagi para akademisi untuk mendiskusikan Islam dalam kerangka yang lebih luas dan dinamis, mencakup aspek-aspek sosial, budaya, politik, dan sejarah. Azra melihat jurnal ini sebagai sarana untuk memperjuangkan narasi Islam yang moderat dan menolak ekstremisme, baik dalam bentuk teologis maupun politik.

Dengan menghadirkan artikel-artikel yang mendalam dan ilmiah, Studia Islamika berperan penting dalam memperkuat diskursus tentang Islam yang berorientasi pada keadilan sosial, kemanusiaan, dan dialog antaragama. Bagi Azra, inilah peran penting jurnalisme Islam yang progresif: membantu menciptakan ruang di mana gagasan-gagasan tentang Islam dapat dibahas secara kritis dan intelektual tanpa harus terjebak dalam narasi konservatif atau fanatisme.

3. Menghubungkan Kajian Islam di Indonesia dengan Dunia Internasional

Salah satu visi besar Azra dalam mendirikan Studia Islamika adalah memperkuat posisi kajian Islam di Indonesia di kancah internasional. Azra melihat bahwa Indonesia, dengan populasi Muslim terbesar di dunia, memiliki kekayaan intelektual Islam yang dapat menjadi kontribusi penting bagi dunia. Melalui Studia Islamika, karya-karya ilmiah dari Indonesia dapat dikenal dan diakses oleh para akademisi di seluruh dunia.

Dengan jurnal ini, Azra juga membuka dialog antara kajian Islam di Indonesia dan kajian Islam di negara-negara lain, baik di Timur Tengah, Asia Selatan, maupun dunia Barat. Hal ini memperkuat jaringan akademik yang memungkinkan pertukaran ide dan penelitian lintas batas negara, yang menurut Azra sangat penting dalam menghadapi globalisasi dan dinamika politik serta sosial Islam di dunia modern.

4. Jurnalisme Akademik yang Berbasis pada Verifikasi dan Kebenaran

Konsep jurnalisme Islam yang diusung oleh Azra tidak hanya berlaku di ranah media populer, tetapi juga dalam ranah akademik. Studia Islamika berfungsi sebagai bentuk "jurnalisme akademik" yang tetap mengedepankan prinsip-prinsip jurnalisme seperti verifikasi, keakuratan, dan kredibilitas sumber. Artikel-artikel yang diterbitkan di jurnal ini melalui proses review yang ketat, mencerminkan komitmen Azra terhadap kualitas dan kejujuran ilmiah.

Bagi Azra, jurnalisme Islam yang progresif tidak boleh mengabaikan aspek-aspek penting dari penelitian ilmiah dan metodologi yang ketat. Studia Islamika menjadi contoh bagaimana jurnalisme akademik dapat memelihara standar-standar keilmuan yang tinggi sekaligus tetap relevan dalam mendiskusikan isu-isu keislaman yang memiliki dampak sosial dan politik yang luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun