Warisan dalam Jurnalisme Islam
Warisan Prof. Azyumardi Azra dalam jurnalisme Islam sangat berpengaruh dan mencakup berbagai aspek yang memperkuat perkembangan intelektual, etis, dan moderat dalam dunia jurnalistik Islam. Sebagai intelektual Muslim, pemikir progresif, serta praktisi media, Azra telah meninggalkan jejak yang mendalam dalam memajukan jurnalisme Islam di Indonesia dan di kancah global.
Ada beberapa catatan penting terkait warisan Prof. Azyumardi Azra dalam jurnalisme Islam, yaitu:
1. Jurnalisme yang Moderat dan Inklusif
Salah satu warisan terbesar Prof. Azra dalam jurnalisme Islam adalah komitmennya terhadap Islam yang moderat dan inklusif. Sepanjang kariernya, Azra konsisten mempromosikan wacana Islam yang menekankan pada toleransi, dialog antaragama, dan keterbukaan terhadap modernitas. Dalam pandangannya, jurnalisme Islam harus menjadi platform untuk memperkuat pemahaman tentang Islam yang damai, menghargai keberagaman, dan menolak segala bentuk ekstremisme atau kekerasan.
Sebagai Ketua Dewan Pers, Azra mendorong media di Indonesia untuk menjaga keseimbangan dan berperan aktif dalam menjaga harmoni sosial. Pandangan ini sangat penting di tengah situasi di mana media sering kali digunakan sebagai alat propaganda oleh kelompok-kelompok ekstremis atau radikal. Melalui posisinya, Azra mengingatkan bahwa jurnalisme Islam harus mengutamakan prinsip-prinsip keadilan, persatuan, dan penghormatan terhadap perbedaan, baik di dalam umat Islam maupun dalam masyarakat secara luas.
2. Etika Jurnalisme Islam
Prof. Azra sangat menekankan pentingnya etika dalam jurnalisme Islam. Menurutnya, media tidak hanya berperan sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai pembawa misi moral yang harus bertanggung jawab terhadap publik. Prinsip etika yang ia ajarkan termasuk dalam hal verifikasi fakta, objektivitas, akurasi, dan kejujuran dalam menyampaikan berita.
Etika jurnalisme menurut Azra juga terkait dengan prinsip-prinsip keislaman yang universal, seperti kejujuran, keadilan, dan penghormatan terhadap martabat manusia. Ia berpendapat bahwa jurnalis Muslim harus selalu menjaga integritas dalam meliput isu-isu agama, politik, dan sosial, terutama dalam konteks masyarakat yang pluralis seperti Indonesia. Selain itu, ia juga mendorong jurnalis untuk menghindari sensasionalisme yang dapat memicu konflik atau keretakan sosial.
3. Mengangkat Wacana Islam Indonesia di Kancah Global
Azra memainkan peran penting dalam membawa kajian dan diskursus Islam Indonesia ke panggung internasional. Sebagai pemikir yang produktif, ia tidak hanya menulis artikel dan buku-buku yang mempengaruhi wacana Islam di Indonesia, tetapi juga mendirikan jurnal ilmiah seperti Studia Islamika. Jurnal ini menjadi salah satu kontribusi utamanya dalam mengangkat suara intelektual Islam Indonesia ke kancah global.