Dalam dunia yang semakin terpolarisasi, Azra sering menekankan bahwa jurnalisme Islam yang progresif memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan dan kedamaian sosial. Media harus mampu menghadirkan narasi yang berimbang, bahkan ketika menyampaikan kritik, dan tidak memperkeruh konflik atau menciptakan ketegangan yang tidak perlu.
Dengan demikian, menurut Prof. Azyumardi Azra, jurnalisme Islam yang progresif adalah jurnalisme yang tidak hanya menyampaikan berita, tetapi juga mendidik, memfasilitasi dialog intelektual, dan mempromosikan nilai-nilai keislaman yang universal, seperti keadilan, kemanusiaan, dan toleransi. Jurnalisme ini harus menghindari sensasionalisme, mempromosikan kebebasan yang bertanggung jawab, serta mendukung Islam moderat yang inklusif dan terbuka terhadap keragaman.
Konsep jurnalisme Islam progresif menurut Azra tidak hanya relevan dalam konteks Indonesia, tetapi juga dalam skala global. Dalam dunia yang dipenuhi informasi dan disinformasi, pendekatan jurnalisme Islam yang kritis, objektif, dan etis ini sangat penting untuk menjaga integritas media sekaligus memperjuangkan nilai-nilai keadilan dan kebenaran di tengah masyarakat.
Keseimbangan Antara Etika dan Profesionalisme
Menurut Prof. Azyumardi Azra, keseimbangan antara etika dan profesionalisme adalah elemen fundamental dalam jurnalisme yang bertanggung jawab. Sebagai intelektual dan pemimpin yang memiliki pengalaman panjang di dunia akademik dan media, Azra melihat bahwa jurnalisme yang baik bukan hanya soal menyampaikan berita, tetapi juga memastikan bahwa berita tersebut disampaikan dengan cara yang etis dan profesional.
Dalam hal ini ada beberapa penjelasan lebih jauh tentang keseimbangan antara etika dan profesionalisme menurut Azyumardi Azra:
1. Etika Jurnalisme sebagai Landasan Moral
Etika adalah komponen moral yang mendasari semua aktivitas jurnalistik. Menurut Azra, jurnalisme tanpa etika akan kehilangan integritasnya dan justru bisa menjadi alat manipulasi yang merugikan masyarakat. Etika jurnalisme, seperti yang dipahami oleh Azra, meliputi nilai-nilai dasar seperti kejujuran, keadilan, dan akurasi dalam menyampaikan informasi.
Sebagai seorang tokoh yang aktif dalam dunia pers, Azra menekankan pentingnya kode etik jurnalistik untuk menjaga kepercayaan publik terhadap media. Kode etik ini meliputi kewajiban untuk melakukan verifikasi fakta, memberikan laporan yang berimbang, serta menghormati privasi individu yang diliput. Etika juga mencakup tanggung jawab sosial jurnalis untuk tidak menyebarkan berita yang dapat memecah belah masyarakat atau menimbulkan konflik yang tidak perlu.
Dalam konteks jurnalisme Islam, etika juga mencakup tanggung jawab untuk menjaga nama baik agama dan tidak menggunakan agama sebagai alat provokasi. Azra percaya bahwa media harus mampu mengedepankan nilai-nilai keislaman seperti keadilan, kemanusiaan, dan penghormatan terhadap keragaman dalam penyampaian berita, baik yang berkaitan dengan agama maupun isu sosial lainnya.
2. Profesionalisme sebagai Standar Kinerja