Sebagai jurnalis muda di Panji Masyarakat, Azra mengembangkan keterampilan jurnalistik dasar, mulai dari menulis berita hingga melakukan investigasi dan analisis. Kemampuan ini kelak menjadi fondasi yang penting dalam perjalanan karier akademiknya. Di bawah bimbingan Buya Hamka dan para intelektual Muslim lainnya, Azra belajar tentang pentingnya integritas, akurasi, dan keseimbangan dalam penyampaian berita.
Pengalaman ini juga menanamkan padanya nilai-nilai jurnalisme yang selalu berpihak pada kebenaran dan etika profesional. Ia belajar bahwa jurnalis memiliki tanggung jawab moral yang besar dalam menjaga objektivitas dan memastikan informasi yang disampaikan berdasar pada fakta yang dapat dipercaya. Keterampilan ini menjadi bagian integral dari pendekatan intelektualnya ketika ia beralih ke dunia akademik.
4. Jurnalisme sebagai Alat Dakwah
Di Panji Masyarakat, jurnalisme juga dilihat sebagai salah satu bentuk dakwah. Azra memahami bahwa tulisan-tulisan di media dapat menjadi sarana untuk menyebarkan nilai-nilai Islam yang moderat dan progresif. Melalui jurnalisme, ia belajar bagaimana cara menyampaikan pesan-pesan Islam yang relevan dengan tantangan sosial dan politik kontemporer.
Dalam hal ini, Panji Masyarakat menjadi media yang tidak hanya menyajikan berita, tetapi juga menggagas ide-ide besar tentang bagaimana Islam dapat berperan aktif dalam masyarakat modern. Azra menjadi bagian dari misi ini, memperluas pandangannya tentang bagaimana agama dan media dapat bekerja bersama untuk membangun masyarakat yang lebih inklusif dan adil.
5. Pengalaman yang Membentuk Karier Akademik
Meskipun kemudian beralih ke dunia akademik, pengalaman Azra di Panji Masyarakat memberikan dasar yang kuat bagi karier intelektualnya. Ia membawa keterampilan dan pengalaman jurnalistiknya ke dalam penelitian dan tulisan akademiknya, menggabungkan pendekatan jurnalistik yang tajam dengan analisis sejarah yang mendalam.
Sebagai seorang sejarawan, ia menggunakan pendekatan investigatif yang mirip dengan jurnalisme untuk mengeksplorasi dan mendokumentasikan sejarah intelektual dan sosial Islam di Indonesia. Pengalaman jurnalistiknya juga memperkuat kemampuannya untuk menyampaikan ide-ide kompleks kepada audiens yang lebih luas, tidak terbatas pada kalangan akademis saja.
Dengan demikian, peran awal Prof. Azyumardi Azra di majalah Panji Masyarakat menjadi fase penting dalam perjalanan intelektual dan kariernya. Melalui pengalaman ini, ia memperoleh pemahaman mendalam tentang peran media dalam membentuk opini publik, memperjuangkan keadilan sosial, serta menjadi sarana dakwah yang kuat. Keterlibatannya di Panji Masyarakat tidak hanya membentuk keterampilan jurnalistiknya, tetapi juga membangun fondasi nilai-nilai yang kemudian terus ia bawa dalam karier akademik dan kepemimpinannya di berbagai institusi, termasuk Dewan Pers.
Pengalaman tersebut menjadikan Prof. Azyumardi Azra tidak hanya sebagai cendekiawan yang memahami dunia akademik, tetapi juga sebagai intelektual yang paham betul bagaimana media bekerja dan bagaimana peran pers yang bertanggung jawab dalam menjaga integritas dan kebebasan informasi di Indonesia.
Jurnalisme Islam yang Progresif