Mohon tunggu...
Silvia Aprilia
Silvia Aprilia Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

for school

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Buku sebagai Pendamping Hatta dalam Perjuangan Kemerdekaan

4 November 2021   16:00 Diperbarui: 4 November 2021   17:30 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Cepat naik pesawat, nanti kamu tertinggal. Jangan lupa untuk mengirim surat pada ibu ya"

Pesawat xxj pun berangkat, sang ibu hanya bisa melihat dari jendela bandara melihat anak laki-laki nya pergi ke negeri orang. Setelah memakan waktu berjam-jam, akhirnya peswat xxj mendarat dengan selamat di Bandara Belanda. Semua penumpang turun dan segera mencari taksi untuk sampai di tempat tujuan. 

Di Belanda, Hatta tinggal di sebuah kost yang cukup besar, tak di sangka ternyata dia bertemu teman lama nya yang bersekolah di MULO dan satu klub sepak bola. Dia bernama Ijal. 

Awalnya mereka berdua sama-sama tidak sadar akan bertemu di sana,  tapi karena saat itu Ijal memakai tas dengan stiker bola di MULO yang sama dengan teman nya pada waktu dulu, Hatta pun langsung bertanya dan mengenalinya. Mereka berdua akhirnya berbincang-bincang dahulu sambil menikmati suasana sore hari yang indah di negeri kincir angin itu.

Lalu keesokannya diapun langsung merapat ke Rotterdam dan medaftarkan diri di Sekolah Tinggi Dagang ( Handles Hoge School). Pengalaman bergaul dengan keluarga Belanda sejak kecil di Bukittinggi sampai pendidikan menengah di Padang dan Batavia, nampaknya telah menyiapkan Hatta untuk menjalani suasana kehidupan masyarakat Barat.

Dalam dunia perkuliahan di Belanda, Hatta dapat menempuh ujian doktoral pertama dan kedua. Setelah menyelesaikan ujian doktoral, Hatta memutuskan untuk pulang kembali ke Indonesia.

****

Tidak hanya multitalent di bidang pendidikan saja, Hatta juga terlibat di bidang politik. Awal mula terlibat dalam dunia perpolitikan dimulai saat dia bersekolah di Belanda, Hatta tergabung dalam organisasi Indische Vereninging (Perkumpulan Hindia) yang merupakan organisasi sosial yang akhirnya berubah beraliran politik.

 Pada 1924, berganti nama menjadi Indonesische Vereninging atau Perhimpunan Indonesia (PI). Berkat kepiawaian Hatta dan kegigihannya dalam berorganisasi, akhirnya dia diangkat menjadi ketua PI pada 17 Januari 1926, dan menyampaikan pidato inagurasi berjudul "Economiche Wereldbouw en Machtstegenstelingen" yang artinya struktur ekonomi dunia dan pertentangan kekuasaan. Dia mencoba menganalisis struktur ekonomi dunia dan menunjuk pada landasan kebijaksanaan non-kooperatif. PI melakukan propaganda aktif di luar negeri Belanda. Saking seringnya dia aktif dalam bidang perpolitikan, hampir selalu dia sendiri yang memimpinnya.

Pada 1926, Hatta pergi memimpin delegasi ke Kongres Demokrasi Internasional untuk Perdamaian di Bierville, Prancis. Dia pergi dari Indonesia dengan pesawat dan ditemani para sahabat dekatnya. 

Sebelum dia pergi, seperti biasa dia selalu berdoa supaya selamat sampai tujuan. Sesampaiannya di tempat yang dituju, ia langsung disambut saat memasuki ruangan Kongres itu diadakan. Sorak-sorak tepuk tangan orang-orang diluar membuat kebisingan didaerah sekitar seakan-akan membuat seisi ruangan seperti sedang diadakan konser.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun