Mohon tunggu...
Silvia Aprilia
Silvia Aprilia Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

for school

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Buku sebagai Pendamping Hatta dalam Perjuangan Kemerdekaan

4 November 2021   16:00 Diperbarui: 4 November 2021   17:30 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

 

Semua orang yang ada di lokasi tersebut sujud syukur atas kemerdekaan Indonesia, lalu bersorak-sorak kegirangan. Mereka bersorak "Merdeka... merdeka.... merdeka...." lalu dikibarkanlah bendera Indonesia dan dikumandangkan lagu Indonesia Raya, keadaan disana sangat merinding karena ini adalah persitiwa besar dalam sejarah Indonesia. Semua selesai dengan lancar. Mereka pun bersalaman saling terharu, tak lama kemudian mereka berkumpul di istana negara membahas mengenai tahapan selanjutnya untuk mempertahankan Indonesia.

Tiga jam dihabiskan untuk berbincang-bincang, Hatta pun izin pamit pulang ke rumah karena hendak beristirahat. Setelah beberapa hari dia lalui dengan berat, maka dia butuh waktu untuk istirahat. Matanya yang suntuk dan badan yang letih, tidak membuat dia patah semangat. 

Mobil jemputan Hatta pun datang. Mobil hitam dengan dekorasi antik di kaca depan membuat mobil itu menjadi ciri khas kepunyaan Hatta. Diperjalanan pulang, Hatta melihat kiri kanan. Kekacauan kemarin membuat tata kota hancur. Dia memikirkan cara untuk mengembalikannya semula. Rumah bercat putih dan abu menyambut Hatta dengan hangat, istrinya sedang menyapu halaman lalu langsung menyimpan sapu dipingir kursi.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam, bagaimana suasana disana? Berjalan lancar?", tanya istri Hatta sambil membawakan barang Hatta.

"Alhamdulillah lancar dan sudah selesai. Mulai detik ini Indonesia telah merdeka dan bebas dari penjajahan"

Hatta pun langsung membersihkan diri, kemudian pergi ke ruang makan. Saat sore hari, Hatta pergi jalan-jalan menikmati negara tercinta akhirnya terbebas dari penjajahan dan menikmati kemerdekaan. Tak sampai disitu saja, Hatta pun mampir ke kediaman Ir. Soekarno. Dan membahas hal-hal yang akan dijalani setelah kemerdekaan. Dari perbincangan singkat itu, mereka sepakat untuk memutuskan presiden dan wakil presiden pertama Indonesia.  Berita kemerdekaan Indonesia tersohor ke berbagai negara dunia termasuk Belanda. Belanda pun punya pengharapan kembali untuk menjajah Indonesia.

Keesokannya pada 18 Agustus 1945, Ir. Soekarno diangkat sebagai Presiden dan Mohammad Hatta sebagai wakil presiden.  "Alhamdulillah puji syukur Tuhan Yang Maha Esa, kemarin kita sudah melaksanakan upacara kemerdekaan Indonesia dengan waktu singkat dan tempat memadai. 

Tapi itu tidak menyurutkan semangat kita untuk menggapai cita-cita bangsa. Anak bangsa, golongan tua dan muda harus bersama-sama untuk bisa menjaga kemakmuran dan keamanan negeri ini. Atas rahmat Tuhan, Indonesia membutuhkan seorang pemimpin negara yang bertanggung jawab, disiplin, cerdas, serta mampu menyatukan perbedaan negara ini agar menjadi kebhinnekaan, juga berjiwa revolusioner. Untuk itu saya putuskan bahwa Bapak Ir. Soekarno akan menjadi pemimpin negara ini. 

Dan menjadi presiden pertama Indonesia", semua bertepuk tangan. Lalu dilanjutkan dengan pengangkatan Mohammad Hatta sebagai wakil presiden pertama Indonesia. "Selaku pemimpin negara, pasti membutuhkan wakil negara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun