"Peci hitam Athar tidak ada bu"
"Sini biar ibu bantu carikan" sambil berjalan ke kamar Athar dan akhirnya ketemu. "Ini ada, sudah pakai, cepat berangkat temanmu sudah menunggu"
"Assalamualaikum bu", ucap Athar sambil salam dengan ibunya.
"Waalaikumsalam"
....
"Hari ini kita akan membahas tajwid dalam Al-qur'an dan membacanya dengan degungan dan irama. Athar coba kamu baca ayat 25 tersebut", kata Syekh Mohammad Jamil Jambek sambil membuka kitab Al-qur'an.
"Athar tidak bisa Syekh, Athar lemah dan selalu salah membacanya", ujar Mohammad Hatta kecil sambil memainkan petunjuk baca alquran.
"Baiklah, Athar baca saja tanpa dengungan dan irama", kata Syekh Mohammad Jamil Jambek.
Dengan perasaan yang awalnya gelisah dan takut saat akan membaca ayat suci Alqur'an, kini telah hilang. Dia membaca ayat Alqur'an tanpa irama sedikitpun dalam artian membaca datar. Teman-temannya ada yang menghina dia karena tidak pandai membaca Alqur'an. Namun, berhasil dihalau oleh Syekh Mohammad Jamil Jambek dan memberi nasihat kepada murid-muridnya. Syekh mengatakan bahwa berani karena benar, takut karena salah.
"Lain kali jangan begitu ya, kita kan sama-sama belajar. Jadi wajar jika masih ada yang belum bisa", kata Syekh.
"Baik Syekh. Maafkan kami ya Athar", lontaran kalimat maaf mulai ramai ditujukkan kepada Athar.