Mohon tunggu...
Sigit Wijanarko
Sigit Wijanarko Mohon Tunggu... -

aku adalah aku dengan segala kekuranganku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Barang Kiriman dari Luar Negeri tertahan di Bea dan Cukai?

17 September 2014   13:27 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:27 7627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Surat Edaran Bersama Direktur Jenderal Bea dan Cukai dengan Direktur Utama PT. Pos Indonesia (Persero) Nomor SE-21/BC/2000 dan Nomor 36/Dirutpos/2000

Pertanyaan 21

Di kantor Bea dan Cukai manakah sebenarnya barang kiriman saya dilakukan Pembeaan?

Jawaban:


  • Untuk Anda yang menggunakan PJT UPS pembeaan dilakukan di KPPBC TMP A Jakarta (Halim Perdanakusuma)

  • Untuk Anda yang menggunakan PJT selain UPS (DHL, FedEx, TNT, Aramex dll) pembeaan dilakukan di KPPBC TMP Soekarno Hatta, namun juga dimungkinkan dilakukan di KPPBC setempat.
  • Untuk Anda yang menggunakan Pos/EMS/USPS dan berdomisili di Jabodetabek dengan tracking number dengan awalan E (misal EE1234567890KR) pembeaan dilakukan di KPPBC TMP Soekarno Hatta.
  • Untuk Anda yang menggunakan Pos/EMS/USPS dan berdomisili di Jabodetabek dengan tracking number dengan awalan selain E (misal RR123456789JP) pembeaan dilakukan di KPPBC Tipe Pratama Kantor Pos Pasar Baru.
  • Untuk Anda yang menggunakan Pos/EMS dan berdomisili di luar Jabedetabek, maka pembeaan dilakukan di KPPBC terdekat yang terdapat pelayanan Pos Lalu Bea.


Pertanyaan 22:

Apakah ada perkecualian terhadap barang kiriman?

Jawaban:


  1. Barang kiriman berupa barang dagangan.
  2. Barang contoh yang tidak mempunyai nilai ekonomis dan hadiah yang tidak mempunyai nilai ekonomis.


Tambahan:


  1. Barang kiriman berupa barang dagangan tidak akan mendapatkan pembebasan BM dan PDRI.
  2. Barang contoh yang tidak mempunyai nilai ekonomis dan hadiah yang tidak mempunyai nilai ekonomis tidak terkena BM dan PDRI.


NOTE:

“Sebelum memutuskan untuk impor barang, pelajari dulu kriteria barang yang akan Anda impor.”


Sekian penjelasan dari saya, jika bermanfaat Alhamdulillah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun