Mohon tunggu...
Shovy NL
Shovy NL Mohon Tunggu... Desainer - Mahasiswi IAIN Jember

Menuju tak terbatas, dan melampauinya

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Hakikat, Tujuan, dan Macam-macam Metode Pendidikan

2 April 2020   10:19 Diperbarui: 14 Juni 2021   09:59 18637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hakikat, Tujuan, dan Macam-macam Metode Pendidikan. | Kompas

A.Hakikat, dasar, prinsip dan tujuan Metode Pendidikan

Ketika kita membahas sesuatu yang berbau dengan kata pendidikan, pasti berkesinambungan dengan ilmu. Menurut KH.Hasyim Asy'ari, ilmu memiliki beberapa karakter, yaitu terpuji dan tercela. Tergantung bagaimana cara kita mendapatkan ilmu tersebut.

Yang dimaksud terpuji adalah mempelajari tentang agama, ibadah, dan lain sebagainya yang membantu sesorang menemukan kebenaran, kebaikan, dan jalan untuk mendekatkan diri kepada-nya, mencari ridho-nya.  Jika kita menerima ilmu dengan porsinya, sesuai dengan kemampuannya semua ilmu itu akan menjadi baik bagi dirinya maupun orang lain. Namun jika sebaliknya, ilmu itu akan menjadi tercela. 

Maksudnya adalah ilmu yang tidak memiliki kegunaan, baik untuk kebaikan dunia maupun kebaikan akhirat. Termasuk dalam menggunakan ilmu yang sudah kita peroleh, kita juga harus bisa mengaplikasikan ilmu sesuai dengan porsinya, sesuai dengan tempatnya, sesuai dengan situasinya. Dan apabila kita sudah melakukan cara yang tepat namun berlebihan, hal itu juga menjadikan ilmu kita yang awalnya terpuji menjadi tercela.

Maka dari itulah pentingnya kita mengetahui metode pendidikan yang baik agar ilmu yang kita dapatkan termasuk perbuatan yang terpuji. Sebelum kita mengetahui berbagai macam metode yang bisa diterima dan tidak memberatkan murid untuk terus belajar dan berfikir.
KH.HASYIM AS'ARI berkata, "Sampaikan pelajaran dengan cara yang mudah dicerna agar mudah difahami".  Maka, ketika kita menyampaikan ilmu kepada lainnya, usahakan memberi kemudahan kepada mereka bukan malah menyulitkan mereka. Dengan kata lain To The Point. 

Memahami karakter seorang murid pun penting sebelum kita menentukan metode pembelajaran bagi mererka. Karena ketika kita salah menentukan metode, kita bisa saja merusak karakter baik mereka yang seharusnya berkembang malah menjadi mati. Maka, secara tidak langsung kita sudah kehilangan bibit-bibit unggul pemuda Indonesia. 

Hanya dikarenakan salah dalam metode pendidikan. Seperti contoh, kita sebagai guru selalu menekankan murid dengan metode hafalan. Padahal sebenarnya mereka lemah dalam menghafal. Jika seperti itu terjadi, maka akan mematahkan semangat belajar mereka dan tidak mengetahui sisi kelebihan mereka jika kita menggunakan hanya satu metode saja.

Kita bisa mengambil inti diatas sebagai prinsip metode pendidikan. Salah satunya yaitu, memudahkan murid untuk menerima ilmu. Harus tepat. Tepat dalam sasaran, tepat dalam cara penyampaian, tepat dalam pelaksanaan, hingga tepat dalam tujuan.  

Tujuan adanya metode pendidikan adalah sebagai proses dan hasil belajar mengajar untuk mengamalkan ilmu yang telah dipelajari melalui teknik-teknik belajar agar menimbulkan gairah belajar pelajar dengan mantap.

Menurut M.Arifin senagai komponen oprasional ilmu pendidikan islam, metode harus mengandung potensi yang bersifat mengarahkan teori pembelajaran kepada pendidikan yang hendak dicapai melalui proses demi proses. Baik dalam kelembagaan formal, non formal maupun informal.

Terdapat 5 prinsip kaidah yang hatus kita ketahui dalam metode pendidikan. 1) Prinsip Kualitas, metode yang dilakukan harus bermutu, karena hal ini menjadi prinsip utama, menjadi Center of Excellence dalam pendidikan. 2) Prinsip Kreatif, dengan mengikuti perkembangan zaman, cara berfikir setiap generasi juga berbeda. Maka dari itu kita harus Up to Date dalam mengembangkan metode pendidikan. 

3) & 4) Efektif dan Efisien, efektif dalam bahasa Indonesia berarti hasil guna yang berarti target harus tercapai dan efisian berarti sumber guna yang berarti memberdayakan sumber potensi yang ada disekitar. Kedua ini saling berhubungan. 

Dengan kata lain kita bisa memanfaatkan apa yang ada disekitar kita untuk menjadi media pembelajaran agar kita bisa mencapai target yang sudah kita tetapkan 5) Fleksibel, fleksibel dalam proses, fleksibel terhadap lingkungan, luwes, mengikuti zaman juga termasuk dalam fleksibel. Artinya, kita harus bisa memposisikan diri di era yang kita alami sekarang. Bukan era dimana waktu guru masih menimba ilmu.

Secara rincinya, prinsip metode pendidikan memiliki berbagai macam. Diantaranya:

PRINSIP PERTAMA

Dalam prinsip pertama ini hal yang harus diperhatikan oleh pendidik adalah menjaga motivasi pelajar dan kebutuhan, minat dan keinginannya pada proses belajar. Mengapa motivasi menjadi sumber semangat dalam belajar? Karena jika pelajar mempunyai motivasi yang positif, akan menghasilkan energy dan pikiran positif pula. Jika tidak memiliki motivasi belajar, ia tidak akan bisa menerima ilmu dengan baik. Sekalipun sebenarnya ia mempunyai kemampuan dalam pembelajaran tersebut.

Ketika pelajar sudah memiliki motivasi, perlu adanya perpaduan antara tarikan dan kekerasan (persuation&determination). Artinya, dalam pembelajaran pendidik harus pintar menarik dan mengulur kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Agar murid tidak merasa terlalu dikekang, tidak juga merasa terlalu dibebaskan. Hal itu juga wajib dilakukan agar komunikasi antara pendidik dan murid tidak terjadi sakah faham.

Memelihara keinginan pelajar ketika belajar dapat mengembangkan keinginan dan semangat pelajar dalam belajar. Menguatkan kemauan mereka dengan mengingatkannya kepada yang baik bagi mereka.

Bcaa juga: Metode Pendidikan dalam Islam dalam Mendidik Anak pada Usia Dini yang Berkepribadian Baik

PRINSIP KEDUA

Menjaga tujuan pelajar dan menolongnya mengembangkan tujuan tersebut. Menjaga tujuan berarti termasuk menjaga motivasi pula. Karena tidak mempunyai motivasi, maka ia tidak mempunyai tujuan pula. 

Jika motivasi pelajar menurun, maka hilang sudah tujuan belajar mereka. Dengan jalan itu pendidik dapat membantu dan menolong pelajar agar lebih mudah dalam belajar. Karena kunci dalam suatu pembelajaran adalah memotivasi pelajar agar mempunyai tujuan demi masa depan.

PRINSIP KETIGA

Memelihara pencapaian pelajar selama proses pembelajaran. Ketika pelajar sudah mendapatkan beberapa ilmu, karena ilmu itu penting. Barangsiapa yang memelihara akan mendapatkan barokah dari ilmu tersebut. Mempertahankan apa yang sudah didapatkan yang sesuai dengan tahap pengamatan dan kefahaman mereka.  

Jika pelajar sudah bisa mempertahankan pencapaian, maka pelajar tersebut dengan mudah untuk mengembangkan pembelajaran ke tahap selanjutnya. Sejatinya, ia harus mempertahankan hakikat yang telah ia ketahui dengan betul. Terutama kepada pelajar yang telah tampak kelemahannya. 

Mereka sangat membutuhkan bimbingan dari seorang pendidik agar tetap bisa mempertahankan keilmuannya. Atau dengan cara, mengaplikasikan ilmu kepada masyarakt dan lingkungan sekitar. Karena orang yang paling bodoh dan paling lemah adalah orang yang merasa bahwa dirinya paling sempurna.

PRINSIP KEEMPAT

Menjaga perbedaan antara setiap pelajar. Dari hal ini seorang pendidik diperkenankan menggunakan beberapa metode agar pelajar dapat mengembangkan skill melalui metode yang berbeda. Karena setiap anak memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Maka dari itu, seorang pendidik bisa mengetahui kelebihan dan kekurangan muridnya melalui metode pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar. 

Selain itu, seorang pendidik bisa mengembangkan skill masing-masing dari pelajar melalui metode yang sudah bisa diterima oleh pelajar. Dengan begitu, pelajar telah menemukan cara belajar terbaiknya untuk menumbuhkan sikap dan pikirannya.

Sebagaimana pentingnya pendidik menyadari pentingnya menjaga perbedaan pendapat dan perbedaan kemampuan dalam segala bentuk pertumbuhan dan segi kehidupan pada proses pembelajaran.

PRINSIP KELIMA

Bagi pendidik maupun pelajar harus bisa mengembangkan metode pembelajaran. Karena setiap pelajar akan membutuhkan perkembangan agar jalan pikiran bisa luas. Karena semua hal memerlukan tahapan yang berkesinambungan dan memberi kemanfaatan serta kemaslahatan bagi orang-orang disekitar. 

Contoh, berawal dari mendengar, mengeja, membaca, didekte, menulis, berkarya,dll. Hal itu contoh perkembangan metode yang lumrah dikalangan anak-anak. Dengan bimbingan dari orang tua juga pendidik, pelajar bisa dengan mudah mengembangkannya. 

Selain itu, bermanfaat untuk mengantisipasi dimasa depan melalui cara praktikal yang dilakukan oleh pelajar sendiri. Berharap akan melakukan perubahan kepada dunia dengan ilmu yang telah diterapkan sebelumnya.

Dari sinilah pelajar akan belajar menggabungkan antara ilmu teori juga ilmu praktik. Memadukan dua ilmu dalam satu keadaan akan memberikan tantangan, pengalaman dan juga kesan terhadap pelajar. Di era globalisasi saat ini, peluang pekerjaan tidak mengutamakan asal lulusan. Namun mengutamkan skill dan passion yang dimiliki. 

Maka dari itu, sangat perlu memberi metode pembelajaran yang berinteraksi langsung kepada linngkungan. Agar skill dan passion pelajar bisa berkembang sesuai dengan apa yang ia mampu dan mereka senangi. Itu yang bakal menjadi bibit-bibit unggul pemuda Indonesia.

PRINSIP KEENAM

Pendidik juga harus memperhatikan kefahaman, kelanjutan pengalaman, keaslian dan kebebasan berfikir. Keterkaitan antara kefaham dan pemikiran adalah pandangan yang menyeluruh dan lengkap melengkapi dalam setiap masalah. Begitu pula dengan kebebasan berfikir, malah yang terakhir mendapat perhatian penuh daripadanya dan menuntut agar terdapat orang yang bekerja didalamya.  

Ada beberapa faktor yang berkaitan dengan unsur kefahaman yang emndapat perhatian besar oleh peendidik. Yaitu faktor pembaharua, sifat baru, daya cipta, keaslian, dan kebebasan berfikir. Perkara-perkara ini mendapatkan perhatian penuh dari pendidik islam dalam metode pembelajaran.

PRINSIP KETUJUH

Pentingnya membuat proses pendidikan menjadi suatu proses yang menggembirakan dan menciptakan kesan yang baik pada diri pelajar. Sebagaimana pendidik memelihara motivasi, kebutuhan-kebutuhan, keinginan, tujuan, kesediaan dan perbedaan setiap pelajar, dsb; ia juga memelihara apa yang disebut oleh pendidikan modern hari ini dengan prinsip yang bermakna bahwa pengalaman pengajaran haruslah menggembirakan pelajar. 

Agar para pelajar merasa senang belajar, menarik perhatian dan memenuhi kebutuhan ilmunya. Pendidik juga memberi harapan, kegembiraan, dan ketentraman dan menjauhkan dari persaan putus asa, jengkel, kegagalan, dan rasa kurang. 

Untuk memelihara prinsip ini pendidik berusaha memperlakukan muridnya dengnan baik, menyayangi, menghargai dan selalu bersikap lemah lembut, tidak memberinya beban lebih yang tidak sesuai dengan kemampuan dan tidak ada unsur paksaan yang berlebih.

Dan menurut Tim Departemen Agama agar kegiatan belajar-mengajar bisa berjalan efektif, maka setiap metode harus memiliki primsip-prinsip berikut ini,

a.Memperhatikan kecenderungan peserta didik. Prinsip ini memberikan landasan bagi guru untuk memberikan kepada peserta didik bahan ajar yang sesuai dengankapasitas yang dimiliki. Seperti bakt, minat, kesiapan dan lingkungan.

b.Memanfaatkan aktivitas invidiual pelajar.

c.Mendidik melalui permainanatau menjadikan permainan sebagai selingan metode pembelajaran.

d.Menerapkan kebebasan yang rasional dalam proses belajartanpa membenani pelajar dengan berbagai perintah atau larangan yang tidak mereka butuhkan.

e.Memberi motivasi kepada para peserta didik untuk bertindak, bukan menekan. Sehingga mereka bisa melakukannya dengan senang hati.

f.Mengutamakan dunia anak yang berarti mememtingkan kepentingan mereka dengan mempersiapkan mereka untuk kehidupan kedepannya.

g.Menciptakan semangat bekerjasama antara pendidik dengan pelajar, pelajar satu dengan pelajar lainnya, dan pendidik dengan orang tua.

h.Memberi motivasi kepada pelajar untuk belajar mandiri serta memiliki sifat percaya diri untuk melakukan tugas belajar dan penelitian.

i.Memanfaatkan segala indera pelajar, sebab pendidikan inderawi merupakan alat untuk menuju pendidikan intelektual.

B.Macam, tugas, dan fungsi Metode Pendidikan

Ketika kita sudah mengetahui hakikat, dasar dan prinsip metode pendidikan, kita sudah bisa menerka-nerka apa yang harus dilakukan oleh pendidik terhadap pelajar melalui metode yang akan diterapkan. Dalam kehidupan, kita bisa menemukan berbagai jenis metode pembelajaran. 

Baik yang disengaja maupun alah kita telah merencanakan apa yang akan dan harus dilakukan serta akan mengetahui apa yang akan diperoleh setelah melakukan salah satu metodenya. Agar proses pembelajaran bisa berlangsung dengan efektif dan efisien.

Oleh karena itu, dalam pandangan islam adalah suatu jalan untuk mencapai tujuan pendidikan yang memiliki fungsi ganda yaitu: polipragmatis dan monopragmatis. Polipragmatis berarti cara yang memiliki kegunaan secara ganda, contoh salah satu metode yang digunakan pada kondisi tertentu dapat digunakan untuk memangun atau memperbaiki sesuatu. Sebaliknya, monopragmatis yaitu mengandung suatu macam kegunaan untuk satu macam tujuan.

Sebelum kita membahas tentang macam-macam metode pendidikan, maka kita harus mengerti terlebih dahulu beberapa pendekatan yang ada dalam metode pendidikan. Karena metode lahir untuk merealisasikan pendekatan tersebut mneggunakan system multiple approach.  Diantaranya,

1)Pendekatan religious, setiap manusia dilahirkan memiliki fitrah ( potensi dasar) tersendiri.

2)Pendekatan filosofis, manusia adalah makhluk yang rasional, berakal pikiran untuk mengembangkan diri untuk kehidupannya.

3)Pendekatan rasio kultural, manusia adalah makhluk yang bermasyarakat dan berkebudayaan yang dapat berrpengaruh terhadap proses pendidikan.

4)Pendekatan scientific, bahwa manusia memiliki kemampuan kognitifdan afektif yang harus ditingkatkan.

Dari beberapa referensi kita bisa menyimpulkan bahwa metode mempunyai banyak cara yang disimpulkan menjadi 13 cara. Diantaranya,

1)Memberi penjelasan (classification)

Dalam metode ini, pendidik menjelaskan tentang materi yang diajarkan kepada pelajar dengan cara sesederhana mungkin. Agar dapat diterima oleh pelajar dengan mudah. Pelajar hanya butuh mendengarkan dan memahami sebisa mungkin apa yang diajarkan oleh pendidik. 

Metode ini adalah metode yang paling sederhana untuk mengajak pelajar untuk aktif berfikir. Dari sini, pelajar mengamati dari apa yang mereka dengan. Bisanya, pendidik akan menyuruh pelajar untuk mencatat apa yang telah mereka dengar dan mereka fahami. agar dikemudian hari, mereka bisa mempelajari materi yang telah mereka pelajari sebelumnya.

Bcaa juga: Memahami Lebih Dalam Manfaat Psikologi Pendidikan dan Menerapkan Metode Pendidikan yang Sesuai dengan Generasi Milenial

2)Membaca

Dari membaca, para pelajar bisa mengetahui ilmu apapun yang ingin mereka ketahui. Karena semaikn banyak buku yang dibaca, semakin banyak pengetahuan yang diperoleh. Meskipun buku yang mereka baca adalah buku yang bertujuan untuk menghibur. 

Dari setiap bacaan pasti mengandung makna dan manfaat tersendiri. Dan melalui membaca, pelajar akan mempunyai bekal untuk bermusyawarah, menyampaikan pendapat maupun untuk praktik secara nyata dikehidupan.

Banyak contoh pemuda Indonesia yang sudah membuktikan bahwa melalui membaca, mereka bisa mengubah dunia. Namun sayangnya, pada era digital kali ini minat literasi di Indonesia sangat menurun drastis. Selalu suka dengan hal yang instan. Berfikir instan pula. 

Maka dari itu, para pendidik di era digital ini harus bisa mengamati, menganalisa dan mencari jalan keluar permasalahan ini. Contohnya dengan memadukan antara metode tradisional dengan metode modern. Memadukan antara cara lama dengan kesenangan anak muda sekarang.

3)Metode Tanya-jawab

Merupakan metode yang melakukan interaksi langsung antara pendidik dan pelajar. Dan ketika pelajar melontarkan pertanyaan, pendidik akan menjawab dengan pasti dari apa yang diketahui kepada pelajar. Kemudian, pelajar dapat mengutarakan pemikiran kritis melalui sebuah pertanyaan agar mendapatkan jawaban atau jalan keluar dari pendidik. 

Metode ini tidak hanya tentang Tanya-jawab secara langsung, namun juga melakukan Tanya-jawab dengan cara menjawab beberapa pertanyaan dari pendidik untuk pelajar. Dengan tujuan untuk mengasah ilmu yang telah dipelajari, mengajak pelajar untuk mengingat kembali materi, dll.

Berbeda dnegan berdiskusi, jika berdiskusi kita menentukan hasil diskusi bersama-sama dan mengambil jalan tengah. Jika Tanya-jawab, kita akan mendapatkan jawaban yang pasti dari pendidik.

4)Berdiskusi

Berdiskusi atau disebut juga bermusyawarah adalah metode yang sering dilakukan di kegiatan belajar-mengajar. Karena berdiskusi dapat meningkatkan pengetahuan melalui bebas berpendapat. Hal itu juga bisa menambah ilmu, relasi, bersosial, bisa saling bertukar pikiran dan cara menghargai pendapat. 

Dari diskusi kita belajar untuk mandiri menentukan hasil diskusi, mandiri memperkuat diskusi, menumbuhkan jiwa demokratis, mengasah public speaking, melatih nalar kritis, melatih cara berpendapat dengan menggunakan cara yang baik. Selain menambah pengetahuan juga bisa memeberi pengetahuan. Karena cara cara pola piker setiap anak yang berbeda akan disatuka didalam metode ini.  

Terlebih, berdiskusi juga sudah menjadi tradisi disetiap tempat. Tidak hanya dilingkup pendidikan, tapi juga di lingkup kemasyarakatan. Ketika bermasyarakat pelajar pasti membutuhkan skill dalam berdiskusi. Karena kita bisa menyelesaikan masalah melalui berdiskusi. Para Ulama saja mempelajari tentang islam dan menyelesaikan masalah keislaman melalui berdiskusi.  

5)Metode Perbandingan (Qiyash)

Metode ini sangat cocok untuk pembelajaran yang mengandung prinsip, pratikum, hukum-hukum, dan fakta umum yang dibawahnya termasuk permasalahan cabang dari teori umum. Baik digunakan juga bagi pembelajaran bahasa, sastra, tata bahasa seperti nahwu, dll. Ulama-ulama islam telah membuktikan banyak melalui karya-karyanya , terlebih ketika mereka telah berhubungan dengan logika aristoteles yakni metode perbandingan.

Contoh sederhana, masalah corona virus yang sedang mewabah diseluruh dunia saat ini kasus yang hampir sama dengan wabah flu burung pada era bung Karno yang sama-sama berasal dari cina. Namu dari kesamaan tersebut pasti memiliki perbedaan yang harus dibandingkan antara keduanya. contoh lagi, seperti akreditasi sekolah atau universitas di Indonesia memiliki banyak tingkatan. 

Ketika sekolah atau universitas tersebut mempunyai kriteria akreditasi yang bagus, maka akan lebih banyak peminat dan terpandang disbanding dengan sekolah atau universitas biasa-biasa saja. Contoh lain, ketika dimasyarakat memiliki suatu masalah tentang hukum, pihak berwajib juga harus membandingkan suatu masalah tersebut dengan masalah-masalah sebelumnya agar menemukan solusi yang tepat.

6)Metode Hafalan

Metode ini memiliki sedikit peminat. Karena menghafal sama seperti kita memaksa otak untuk hafal materi yang harus diketahui. Sedangkan kekuatan otak setiap pelajar berbeda-beda. Namun, ketika basic dari pelajar tersebut mampu untuk menghafal, maka ia termasuk pelajar yang cerdas dan mampu memahami materi melalui menghafal. 

Dianjurkan sebelum menentukan banyaknya yang harus dihafal oleh pelajar, pendidik harus mengetahui tingkat ingatan dan kemampuan menghafal para pelajar. Agar tidak memberatkan pelajar dalam belajar. Dianjurkan pula, pelajar diajak untuk memahami materi yang harus dihafalkan sebelum mereka menghafal. Agar lebih mudah untuk menghafal. Jika tidak, maka metode ini akan sia-sia.

Seorang pendidik harus mengetahui kebutuhan pelajar sesuai dengan tujuan. Karena tidak semua subjek pembelajaran bisa didapatkan dan difahami dari menghafal. Contoh, belajar bahasa, sejarah, nadzoman (jika dalam lingkup pesantren), ayat al-qur'an (untuk penghafal al-qur'an, dll. 

Metode ini dapat meningkatkan IQ peserta didik. Karena dengan semakin sering menghafal, akan semakin tinggi pula IQ peserta didik serta daya ingat semakin kuat. Namun jika pendidik tetap memaksa menggunakan metode ini kepada pelajar yang tidak mampu dalam menghafal, maka usaha pelajar untuk menghafal dan memahami tidak akan bisa dilakukan keduanya.

7)E-learning

Adalah pembelajaran yang pelaksanaannya didukung oleh jasa elektronis. Seperti computer, wifi, android, lcd, dll. Hal ini pelajar dapat terbantu dengan layanan elektroniknya untuk memudahkan pembelajaran yg dilakukan. Layanan tersebut sebagai alat tambahan pendidik ketika mengajar. agar semangat belajar para pelajar meningkat dan bertahan. Apalagi, kita sudah hidup dijaman milenial yang serba elektronik. Jadi pendidik harus kreatif dan bisa mengikuti trend dijaman pelajarnya.

Metode ini pendidik sedikit berperan karena sudah terbantu dengan elektronik. Pelajar bisa menggunakan dan belajar menggunakan metode ini dimanapun dan kapanpun. Jika eplajar mengalami kesulitan, mereka bisa bertanya kepada tutor atau langsung mencari solusi di internet.

Hal ini, dpat meningkatkan efektivitas dan efisien dalam proses pembeljaran. Karena dari aspek efektivitas yaitu apersepsi, motivasi, aktivitas, korelasi, pengulangan dan kerjasama sudah bisa terpenuhi dengan bantuan e-learning. Lalu mengapa efisien? Karena dari fasilitas yang ada, kita bisa menghemat waktu dan mengikuti arus jaman teknologi.

8)Metode Kuliah

Adalah metode yang menggabungkan antara metode membaca, berdiskusi, dan bebas berpendapat. Dalam hal ini metode kuliah juga para pelajar mencari bahan dan sumber sendiri untuk bahan berdiskusi. Mengungkapkan argument secara terbuka dan mencari sumber sebagai penguat argument. Menjelaskan teori dengan jelas dan terpeinci tentang perkara-perkara penting yang ingin diperbincangkan. 

Dalam hali ini, pendidik tidak memiliki banyak peran. Pendidik hanya mengarahkan, menemani dan juga meluruskan atau menjadi penengah diantara banyak pendapat. Metode ini, sangat bermanfaat untuk menhemat masa dan memberi peluang untuk menjangkau perjalanan jangka panjang dalam kurikulum dan dapat mengutarakan ppendapat secara teratur dan tersusun hingga akhir.

9)LOTS dan HOTS`

(Low Order Teknik Skill) dan (High Order Thinking Skill) adalah metode belajar dengan berfikir kritis. Yang diawali oleh mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisa, mengevaluasi dan menciptakan. Dalam tahap LOTS pertama, pelajar hanya mampu mengingat saja namun tidak mengerti dari apa yang disimak atau dibaca. 

Kemudian ditahap LOTS selanjutnya adalah ketika informasi dimengerti. Pelajar belum sampai pada tahan mengelola informasi namun mereka sudah faham. Selanjutnya pelajar diajak mengaplikasikan informasi atau data yang diterimanya. Jika pemahamannya tepat, maka akan mampu menerapkannya dengan tepat. Setelah itu bisa memasuki tahap HOTS.

Dalam tahap HOTS yang pertama terdapat menganalisa. Yang berarti pelajar sudah harus mempelajari dengan cermat. Baik informasi maupun data yang disimak dan dibaca. Tahap menganalisa ini mengharuskan pelajar untuk mengelola data atau informasi secara lebih dalam. Metode ini, juga mengisyaratkan guru untuk perlu memiliki ketrampilan menanya. 

Agar pelajar terlatih untuk mempertanyakan data atau informasi yang dimiliki kemudian mereka akan menemukan banyak opsi. Mereka memerlukan data dan informasi yang lebih rinci dan lebih mendalam. Jika berhasil, kemudian    pelajar mengevaluasi dengan proses yang rumit. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Dan ketika sudah mendapatkan evaluasi yang pas, mereka sudah terbiasa dengan berfikir kritis dan berkreasi menciptakan hal baru.

10)Discovery learning (penemuan)

Metode ini termasuk tahap belajar yang berada ditingkatan tinggi. Karena sebelum pelajar bisa berada di cara ini, mereka harus melalui cara-cara yang lebih mudah terlebih dahulu. Kegiatan ini berpusat pada pelajar, karena menggabungkan antara ilmu teori dan ilmu praktik.

Jadi, sebelum mau menciptakan suatu hal yang baru, pelajar harus mempunyai reset. Dan harus menemukan sumber masalah, menentukan tujuan dan memberi kesimpulan. Kemudian mencari data yang dibutuhkan agar dapat menemukan solusi untuk memecahkan masalah tersebut.

Kelebihan dari metode ini adalah pelajar dituntut untuk aktif mencari sumber masalah. Menuntut pelajar untuk cepat memahami keadaan. Metode ini jarang sekali digunakan karena sudah berada ditahap atas. Dan di Indonesia sangat jarang menggunakan metode ini.

11)Metode Praktik

Dalam metode ini, pendidik mengajak pelajar untuk mengetahui ilmu secara langsung. Mengamati secara langsung serta memberi kesimpulan dari apa yang mereka ketahui dari praktik. Daya ingat pelajar akan lebih kuat ketika mereka melakukan praktik secara langsung. Namun dari hasil survey, pelajar yang menyukai praktik dan lebih cepat memahami materi melalui praktik, otak kiri mereka lebih aktif. Maka mereka akan lebih bisa menerima pelajaran dengan cara kreatif-kreatif mereka.

Pendidik dianjurkan untuk mengarhakan pelajar agar bisa melakukan praktik dengan lancer. Terlebih jika pelajar melakukannya pertama kali. Sangat membutuhkan bimbingan dari seorang pendidik. Dengan praktik ini, pelajar diajak untuk menganalisa, menyimpulkan keaadan secara langsung, berfikir cepat dan berfikir kritis dari apa yang diamatinya.

12)Sorogan

Metode ini adalah salah satu metode yang sering digunakan dalam keilmuwan islam. Salah satunya dalam lingkungan pesantren. Cara ini menggunakan praktik terlebih dahulu lalu menghafal teori bagi pemula. Dan bagi pelajar yang sudah memahami dan menghafal teori belajar, mereka hanya tinggal mengembangkan apa yang diketahuinya melalui praktik yang lebih mengasah kemampuan mereka. 

Seperti contoh, ketika terdapat sesorang yang baru mempelajari sesuatu dan ia diharuskan memahami materi yang ada. Mau tidak mau, ia akan mempelajari secara langsung terlebih dahulu, baru menghafal dan memahaminya. Dan ketika seorang pelajar lainnya sudah mengetahui dan memahami isi materi, maka ia cukup meningkatkan dari apa yang ia ketahui.

13)Metode Bermain sambil Belajar

Untuk metode kali ini, pendidik harus bisa cakap dan berfikir kreatif. Up to date. Dengan cara ini, dapat mengurangi dan mencegah kejenuhan pelajar ketika belajar. Mereka akan lebih merasa senang dengan cara yang menyenangkan. Dengan begitu, pelajar akan lebih mudah menangkap materi yang diajarkan dengan praktik minimalis. Karena metode ini sangat cocok untuk anak-anak.

Metode ini, bisa meningkatkan lima aspek perkembangan anak. Yaitu aspek kognitif tentang daya tahan mengkap, kecerdasan, daya analisis dan pemahaman lingkukngan, aspek fisik organ motoric agar meningkat, aspek mengasah bagaiman mereka mengekspresikan emosi mereka, aspek sosial dan saling terkait yaitu bagaiman mereka mengendalikan emosinya ketika bertemu teman-temannya. 

Dan liam aspek itu akan saling berhubungan dan saling mengisi ketika bermain. Bagaimana jika diberi sedikit sentuhan dengan menyelipkan beberapa materi belajar dalam permainan.

Alat dan metode merupakan dua hal yang saling berhubungan dan tidak bisa dipisahkan. Karena keduanya saling membutuhkan dan saling melengkapi satu sama lain. Alat pendidikan lebih meliahat dari jenisnya, sedangkan metode melihat dari sisi efisien dan efetivitasnya. Metode pendidikan adalah cara praktis yang digunakan pendidik untuk menyampaikan materi pendidikan agar bisa diterima oleh pelajar.

Penggunaan metode dipilih sesuai dengan hakikat pembelajaran, karakteristik pelajar, jenis materi pendidikan, situasi dan kondisi lingkungan serta tujuan yang akan dicapai. Metode termasuk bersifat praktis dan pendekatan bersifat strategis.

Baca juga: Metode Pendidikan dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0

C.Karakteritik Metode Pendidikan Islam

Metode pendidikan islammemiliki karakteristik yang harus diketahui dan difahami oleh setiap pendidik agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar. Diantaranya,

1.Keseluruhan proses penerapan metode pendidikan islam, mulai dari pembentukannya, penggunaannya, hingga pada pengembangannya tetap didasarkan oleh nilai-nilai islam sebagai ajaran yang universal.

2.Proses pembentukan, penerapan dan pengembangannya tetap tidak dapat dipisahkan dengan konsep akhlakul karimah sebagai tujuan tertinggi dalam pendidikan islam.

3.Metode pendidikan islam beersifat luwes dan fleksibel yang berarti senantiasa membuka diri dan dapat menerima perubahan situasi dan kondisi yang melingkupi proses kependidikan. Baik dari segi pelajar, pendidik, dan materi pembelajaran.

4.Metode pendidikan islam berusaha sungguh-sungguh untuk menyeimbangkan antara teori dengan praktek.

5.Metode pendidikan islam dalam penerapannya menekankan kebebasan pelajar untuk berkreasi dalam batas-batas kesopanan dan akhlakul karimah.

6.Dari segi pendidik, metode pendidikan islam lebih menekankan nilai keteladanan dan kebebasan pendidik dalam menggunakan berbagai metode pendidikan yang ada dalam pencapaian tujuannya.

7.Metode pendidikan islam adalah usaha untuk memudahkan proses pengajaran dalam mencapai tujuannya secara efektif dan efisien.

Dari beberapa karakterisitik yang telah disebutkan, tidak akan jauh beda dengan karakteristik metode pendidikan umum lainnya. Hanya saja islam lebih berpedoman kepada al-qur'an dan hadist yang lebih mengutamakan akhlakul karimah dari pada tingginya ilmu yang didapat.

Kita bisa saja mengkolaborasi antara metode satu dengan metode lainnya menjadi suatu metode yang menyenangkan bagi pelajar. Seperti contoh, kita bisa menyelipkan metode mendengarkan dan menganalisa cerita yang mengandung unsur pembelajaran dalam metode bermain. Hal tersebut akan lebih mudah diterima oleh pelajar yang tergolong masih anak-anak. 

Beda dengan pelajar yang sudah berada ditingkat menengah-atas. Mungkin mereka sudah merasa bosan atau malu jika harus melakukan permainan seperti dimasa kecilnya. 

Sehingga pendidik juga harus lebih kreatif bagaimana caranya belajar menggunakan alat dan cara yang menyenangkan di usia mereka. Seperti halnya, seorang pendidik menggunakan E-learning dalam metodenya. Pelajar harus meng-uplload hasil tugasnya kea kun media sosial mereka agar terdorong untuk memanfaatkan kecanggihan yang selalu mereka gunakan untuk pembelajaran.

Dari penjelasan diatas, sudah dapat kita simpulkan bahwa metode pendidikan pun memiliki dasar, prinsip, dan berbagai macam metode yang bisa diaplikasikan oleh semua orang. Tidak hanya dalam lingkup pembelajaran dikelas, namun juga bisa sebagai metode pembelajaran dilingkungan rumah. Maka dari itu pembahasan ini sangat penting bagi semua orang karena bisa diterapkan dimana saja dan kapan saja.  

Diantara cara-cara yang digunakan pendidikan islam dalam menanamkan sifat praktis yang timbul dari iman adalah: membiasakan generasi muda untuk melakukan syiar agama dan belajar memperbaiki akhlaknya sejak waktu kecil. Menyiapkan suasana dan peluang yang sesuai dengan syiar agama.

Oleh sebab itu, islam mengajak seseorang berbuat yang makruf dan melarang yang munkar. Tak luput dengan selalu membimbiing dan memberi nasihat agar orang yang tersesat menghentikan kejahatannya. Pentingnya ilmu bagi manusia karena ilmu sudah menjadi dasar kehidupan. Dasar untuk melakukan sesuatu dikehidupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun