2)Membaca
Dari membaca, para pelajar bisa mengetahui ilmu apapun yang ingin mereka ketahui. Karena semaikn banyak buku yang dibaca, semakin banyak pengetahuan yang diperoleh. Meskipun buku yang mereka baca adalah buku yang bertujuan untuk menghibur.Â
Dari setiap bacaan pasti mengandung makna dan manfaat tersendiri. Dan melalui membaca, pelajar akan mempunyai bekal untuk bermusyawarah, menyampaikan pendapat maupun untuk praktik secara nyata dikehidupan.
Banyak contoh pemuda Indonesia yang sudah membuktikan bahwa melalui membaca, mereka bisa mengubah dunia. Namun sayangnya, pada era digital kali ini minat literasi di Indonesia sangat menurun drastis. Selalu suka dengan hal yang instan. Berfikir instan pula.Â
Maka dari itu, para pendidik di era digital ini harus bisa mengamati, menganalisa dan mencari jalan keluar permasalahan ini. Contohnya dengan memadukan antara metode tradisional dengan metode modern. Memadukan antara cara lama dengan kesenangan anak muda sekarang.
3)Metode Tanya-jawab
Merupakan metode yang melakukan interaksi langsung antara pendidik dan pelajar. Dan ketika pelajar melontarkan pertanyaan, pendidik akan menjawab dengan pasti dari apa yang diketahui kepada pelajar. Kemudian, pelajar dapat mengutarakan pemikiran kritis melalui sebuah pertanyaan agar mendapatkan jawaban atau jalan keluar dari pendidik.Â
Metode ini tidak hanya tentang Tanya-jawab secara langsung, namun juga melakukan Tanya-jawab dengan cara menjawab beberapa pertanyaan dari pendidik untuk pelajar. Dengan tujuan untuk mengasah ilmu yang telah dipelajari, mengajak pelajar untuk mengingat kembali materi, dll.
Berbeda dnegan berdiskusi, jika berdiskusi kita menentukan hasil diskusi bersama-sama dan mengambil jalan tengah. Jika Tanya-jawab, kita akan mendapatkan jawaban yang pasti dari pendidik.
4)Berdiskusi