PRINSIP KETIGA
Memelihara pencapaian pelajar selama proses pembelajaran. Ketika pelajar sudah mendapatkan beberapa ilmu, karena ilmu itu penting. Barangsiapa yang memelihara akan mendapatkan barokah dari ilmu tersebut. Mempertahankan apa yang sudah didapatkan yang sesuai dengan tahap pengamatan dan kefahaman mereka. Â
Jika pelajar sudah bisa mempertahankan pencapaian, maka pelajar tersebut dengan mudah untuk mengembangkan pembelajaran ke tahap selanjutnya. Sejatinya, ia harus mempertahankan hakikat yang telah ia ketahui dengan betul. Terutama kepada pelajar yang telah tampak kelemahannya.Â
Mereka sangat membutuhkan bimbingan dari seorang pendidik agar tetap bisa mempertahankan keilmuannya. Atau dengan cara, mengaplikasikan ilmu kepada masyarakt dan lingkungan sekitar. Karena orang yang paling bodoh dan paling lemah adalah orang yang merasa bahwa dirinya paling sempurna.
PRINSIP KEEMPAT
Menjaga perbedaan antara setiap pelajar. Dari hal ini seorang pendidik diperkenankan menggunakan beberapa metode agar pelajar dapat mengembangkan skill melalui metode yang berbeda. Karena setiap anak memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Maka dari itu, seorang pendidik bisa mengetahui kelebihan dan kekurangan muridnya melalui metode pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar.Â
Selain itu, seorang pendidik bisa mengembangkan skill masing-masing dari pelajar melalui metode yang sudah bisa diterima oleh pelajar. Dengan begitu, pelajar telah menemukan cara belajar terbaiknya untuk menumbuhkan sikap dan pikirannya.
Sebagaimana pentingnya pendidik menyadari pentingnya menjaga perbedaan pendapat dan perbedaan kemampuan dalam segala bentuk pertumbuhan dan segi kehidupan pada proses pembelajaran.
PRINSIP KELIMA
Bagi pendidik maupun pelajar harus bisa mengembangkan metode pembelajaran. Karena setiap pelajar akan membutuhkan perkembangan agar jalan pikiran bisa luas. Karena semua hal memerlukan tahapan yang berkesinambungan dan memberi kemanfaatan serta kemaslahatan bagi orang-orang disekitar.Â
Contoh, berawal dari mendengar, mengeja, membaca, didekte, menulis, berkarya,dll. Hal itu contoh perkembangan metode yang lumrah dikalangan anak-anak. Dengan bimbingan dari orang tua juga pendidik, pelajar bisa dengan mudah mengembangkannya.Â