" Aku sih masih bingung. "
Saat di rumah aku mulai memikirkan akan bagaimana setelah aku lulus SMA nanti. Aku menghampiri Ayah dan Ibu yang berada di ruang makan untuk mengajak mereka berbicara tentang hal ini.
" Ayah, ibu, kira-kira aku kemana ya kalo udah lulus SMA?"
" Kemana apa? Oh kamu ingin liburan ya."
" Kamu ini belum juga satu bulan jadi anak kelas 12. Udah mikir habis lulus liburan kemana."
Aku memberitahu mereka jika bukan itu yang dimaksud. " Maksud Eva, lulus SMA nanti aku mending kuliah atau kerja."
Mereka pun tertawa karena telah salah paham atas perkataanku. Keduanya ingin aku kuliah setelah lulus SMA nanti. Tetapi mereka berbeda dalam memberi saran dalam jurusan apa yang akan aku pilih nantinya. Ibu menyarankan aku untuk mengikuti jejaknya menjadi lulusan sarjana psikologi. Sedangkan ayah menyuruhku untuk masuk ke jurusan kedokteran.
Di sekolah guru bimbingan konseling kami memberikan selembar kertas yang berisi rencana kita setelah lulus SMA nanti. Aku memikirkan perkataan ayah dan ibu semalam. Sebenarnya, aku lebih tertarik untuk masuk ke jurusan psikologi dan kedokteran. Namun, untuk jurusan kedokteran sepertinya aku tidak yakin dengan kemampuanku.
Aku melihat Putri mengisi kertas tersebut. Ia mengisi kolom untuk melanjutkan kuliah dan memilih jurusan kedokteran. Sedangkan aku terus saja memandangi kertas ini.
Akhirnya akupun mengisi kolom untuk melanjutkan kuliah dan memasukkan jurusan impianku yaitu psikologi. Setelah semua siswa selesai mengisi kolom tersebut kertas tersebut dikumpulkan. Setiap siswa dipanggil satu persatu oleh guru bimbingan konseling kami, yaitu Bu Ira.
Giliranku untuk maju kedepan.