Mohon tunggu...
Shelva SalsaBilla
Shelva SalsaBilla Mohon Tunggu... Psikolog - Pelajar

Hi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Keberhasilan bagi Ia yang Berjuang

24 Februari 2021   05:25 Diperbarui: 24 Februari 2021   05:32 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Sepulang sekolah akupun segera mendaftarkan diri, namun aku masih bingung universitas mana yang aku tuju nantinya. Setelah berpikir panjang aku memutuskan untuk memilih perguruan tinggi negeri yang berada di jatinangor.

Gawai milikku berdering, ternyata ada notif masuk. Ketua kelasku memberi tahu jika guru-guru akan memberikan tugas akhir. Membaca pesan itu, aku langsung menepuk jidatku.

Kini, hari-hari yang kulalui akan bertambah berat dengan adanya tugas akhir ini. Apalagi, untuk belajar tes saja aku masih malas. Jika ditambah dengan tugas akhir maka sedikitpun aku tidak akan belajar untuk tes itu.

Anton mengajakku untuk pergi ke salah satu tempat wisata. Awalnya aku menolak dan mengatakan kepadanya jika aku akan belajar. Namun, Anton berbicara padaku jika aku pasti akan lolos di universitas yang aku tuju lewat seleksi jalur rapot itu. Tidak ada salahnya juga jika kita pergi bermain.

Bermain membuatku lupa sejenak kepada tugas-tugas sekolah yang ada. Membuatku juga terasa lebih tenang.

Tugas yang kian menggunung setiap hari  pun membuat kita kelelahan. Hal ini bukan karena aku yang terlalu menunda untuk mengerjakannya. Namun, ada saja tugas yang diberikan.

Tidak disangka, aku dan Anton terlalu sering bermain sehingga aku tidak mempunyai waktu untuk belajar. Jika ada waktu pun, itu hanya sekedar mengerjakan tugas-tugas yang ada. Bukan untuk belajar tes masuk perguruan tinggi. Aku percaya dengan perkataan Anton yang mengatakan jika aku akan di terima di perguruan tinggi tujuanku. Hal ini pun diketahui oleh Putri hingga ia berbicara padaku.

" Va, walaupun kita udah dapet kesempatan buat masuk seleksi jalur rapot bukan berarti kita bisa santai gitu aja. Kita pun belum tentu bisa diterima di universitas yang kita mau. Seenggaknya kalo kita gagal di seleksi ini, kita gak keteteran buat belajar. Kalau emang kita keterima di jalur ini ya anggap aja bonus deh."

" Tapi, Put. Belajar tuh rasanya males banget. Apalagi sekarang kita banyak banget tugas." Ucapku dengan tegas

" Kita semua pasti cape, males. Tapi bukan berarti itu jadi alasan kita buat menyerah gitu aja, Va. Aku gamau kamu menyesal nantinya."

Namun, aku mengabaikan apa yang diucapkan oleh Putri. Aku percaya diri bahwa aku bisa diterima. Tidak perlu bersusah payah untuk belajar dan mengikuti tes.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun