Gagak agak terkejut. Ia menghentikan nyanyinya. Ditengoknya sumber suara. "Eih... kamu! Mengapa ada di situ?" tanyanya ketus.
"Aku bilang hentikan nyanyianmu," kata dumung lagi.
"Memangnya kenapa?"
"Aku ingin istirahat. Dan aku tidak ingin terganggu."
"Apa aku mengganggumu?"
"Suaramu yang 'ngalor-ngidul' itu mengganggu telinga".
"Kalau merasa terganggu, tutup saja telingamu."
"Enak saja! Memangnya tempat ini milikmu?!"
"Tetapi juga bukan milikmu, bukan?"
"Kamu jangan egois!"
"Sudahlah! Jika memang dalam hal ini aku yang kamu anggap bersalah, aku minta maaf."