Tahun 1990-an Aleta Baun memulai melawan & mengorganisasikan protes kepada perusahaan perusahaan penambangÂ
Bersama 3 perempuan, menggalang dukugan dari desa ke desa berjalan kaki hingga enam jamÂ
Mama Aleta Baun mengalami ancaman & terpaksa lari ke hutan bersembunyi dari ancaman pembunuhanÂ
Ditengah tengah intimidasi, Aleta Baun tetap mengkampanyekan perlawanan selama 11 tahun Perjuangan yang luar biasa, beliau bertemu Aleta Baun ketika di undang di acara KIP pada tahun 2013, beliau berjuangan untuk isu lingkungan sampai daam kondisi hamil, punyak anak. Mereka menggunakan magma karena sumber air minum, caranya mereka menenun dan menanam sayur di sana, jika ada musuh, dia jalan berpuluh-puluh kilo untuk memberikan dukungan kepada satu desa, dan mereka berbagi tugas. Laki-laki di rumah mengurus anak, perempuan yang berjuang. Kenapa? Karena kalau laki-laki bisa ajdi digebuk duluan, walaupun tidak menutup kemungkinan perempuan juga bisa.Â
 Mira Kusumarini, JakartaÂ
- Berkomitmen terhadap upaya perdamaian dan pemberdayaan perempuan
 - Sangat aktif mempromosikan dialog damai dan pendidikan perdamaian untuk mencegah ekstremismeÂ
- Dalam perannya sebagai Direktur Search For Common Ground Indonesia, Kusumarini telah bekerja dnegan pemuda, petugas koreksi, dan organisasi keagamaan untuk memerangi ekstremisme kekerasan.Â
- Mendirikan dan memimpin C-Save, melakukan advokasi kebijakan, dan penelitian menceggah ekstrimismeÂ
- Memimpin EmpatiKu yang bekerja dengan anak-anak yang terafiliasi ISIS dan wanita yang dideportai untuk mengintegrasikan mereka dengan aman kedalam masyarakat.
 - Penerima N Peace Award 2018Â