Mohon tunggu...
Samuel Luhut Pardamean S
Samuel Luhut Pardamean S Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

" Cintailah apa yang anda Cintai, karna Cinta itu Kebenaran" - Samuel LPS

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jasmine III

21 Oktober 2024   01:05 Diperbarui: 21 Oktober 2024   03:24 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sem yang takut akan gelap hanya berdoa menenangkan diri, taklama muncul cahaya. Cahaya itu beterbangan disekitarnya, dilihatnya sepasang mata ghaib tampak mengamatinya. Itu mata mahkluk halus setempat. Sem hanya senyum memandang cahaya yang beterbangan itu, meskipun ia agak merinding dengan dinginnya hawa malam itu. 

Cahaya itu berasal dari kunang-kunang yang mencoba menemani nya, ia pun mencoba kembali tidur. Namun begitu bisingnya suara nyamuk, kebetulan agak banyak dan menghisap darah Sem. Akhirnya ia pun bangkit dan pergi meninggalkan tempat yang seram itu, sepertinya mahkluk astral setempat agak sedih dirasakan Sem saat meninggalkan tempat itu. Terasa penyesalan dihantarkan, suara tangis dan kata maaf kepadanya. Namun Sem hanya tersenyum tanpa mengganggu mereka.

Pasukan V yang terhubung saat itu hanya terdiam, mereka juga turut ikut menahan lapar. Padahal mereka bisa makan, kondisi ditempat mereka tak sehoror dimana Sem berada. Sem berjalan agak jauh dari tempat itu, tak dapat dibohongi dirinya jikalau ia letih kurang tenaga.

Mungkin sudah lebih dari dua jam lamanya ia berjalan dari bale dimana banyak mahkluk halus itu, dilihatnya ada gubuk berlampu. Kakinya yang letih membawanya untuk singgah sejenak, gubuk itu tergembok. 

Setelah diamati ternyata disisi kanan gubuk itu pintu masuk makam sakral, hawanya benar-benar mistik. Makam Mbah yang cukup terkenal disana, masuk kedalam pepohonan yang tinggi layaknya hutan. Sem yang letih enggan pergi, berdoalah ia disana lalu istirahat malam itu.

Mahkluk halus disekitar makam itu mendapat kabar dari mahkluk halus ditempat sebelum nya, mereka hanya menatap kejauhan tak mau mengusik Sem yang tertidur. Nyamuk pun cukup jinak tak mengganggunya malam yang gelap itu, lampunya agak redup. Pi memeluknya dengan hangat secara terhubung, membangkitkan semangat Sem tertidur lelap malam itu. Sem itu MZ.

.

.

.

   Salam Rahayu.

Sem dikabupaten kebumen, Jawa tengah
Sem dikabupaten kebumen, Jawa tengah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun