Mohon tunggu...
Salma Khaerunnisa
Salma Khaerunnisa Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

There may be no end to our journey of dreams. So let’s take a break for today

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kini Bulan Tak Memerlukan Matahari untuk Bersinar Terang

9 Februari 2021   23:37 Diperbarui: 9 Februari 2021   23:56 800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Decitan pintu terbuka dan suara nyaring mama menyadarkan lamunanku.

"iya Mama, kakak sudah bangun. Lagi mandi dulu, nanti kalau udah selesai langsung kebawah, Ma" teriakku dari dalam kamar mandi, takut tak terdengar keluar

"Cepat Moon, makanannya masih hangat, fresh from the oven! Hahaha" Canda mama. Duh suara yang aku rindukan selama ini.

Kenalkan, aku Moon Ji Li-Jun. iya, itu nama lahirku. Mungkin orang-orang lebih tahu dengan nama Jerry atau Jili. Tapi Mama lebih senang memanggilku Moon, soalnya mukaku bulat seperti bulan katanya. Aku tergabung dalam grup band bernama F-NITE dan memegang posisi sebagai keyboardist dan vokalis. Grup ku terlahir dari ajang pencarian bakat terkenal di inggris yaitu X-Factor. Pasti heran kenapa aku bisa jauh kesana? Awalnya pun aku hanya iseng mengirim video menyanyi sambil bermain piano ke audisi online, dua bulan kemudian aku menerima email yang menyatakan aku lolos ke babak selanjutnya. Tahun 2015 aku terbang ke inggris dan memulai kehidupan baru disana, meninggalkan Mama, Papa, Adik, dan Shenzhen tercinta.

Sudah ada dua tahun aku tidak berkunjung ke kota kelahiranku ini. Jadwal yang padat ditambah Tur Dunia menjadikan alasan mengapa aku sulit untuk pulang dan aku pun sangat merindukan keluargaku

Suasana meja makan sangat hangat. Aku mengambil tempat disamping Yangyang, adik menyebalkan sekaligus kesayangan. Mama sedang menyajikan beberapa makanan. Papa Feng sedang mengobrol dengan paman dan bibi Jie. Sepertinya mereka belum menyadari keberadaanku.

"Ekhem..." aku berdeham mencoba menarik perhatian orang.

"KAKAK!" suaranya memekikkan telinga. Yangyang sepertinya mencoba membunuhku dengan memeluk sangat erat seperti ini.

"Dek, lepasin. Kakak tau kamu kangen, tapi jangan gini, sakit tau!"

"Maaf, kak. Kakak kok gak kasi tau aku pulang sekarang? Kan aku  jadi tidak bersiap-siap untuk penyambutan kepulangan kakak. Tadinya aku mau buat buket jelly sama permen yang gedeeee banget" Dia tetap lucu hingga sekarang, terlihat sangat menyayangiku. Adik laki-laki ku ini lahir ketika aku berumur 12 tahun. Saat itu aku malu sudah besar tapi memiliki adik bayi. Tapi sekarang aku bersyukur sekali memiliki Yangyang yang imut dan menggemaskan ini.

" Wah benar kamu mau buat itu? Kalau iya, tidak apa-apa kok kalau sehabis ini kamu langsung membuat buket jellynya"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun