Mohon tunggu...
Salma Khaerunnisa
Salma Khaerunnisa Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

There may be no end to our journey of dreams. So let’s take a break for today

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kini Bulan Tak Memerlukan Matahari untuk Bersinar Terang

9 Februari 2021   23:37 Diperbarui: 9 Februari 2021   23:56 800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semuanya lalu tergabung dalam pelukan besar. Merayakan kembalinya Jili kerumah, katanya.

***

Waktu adalah obat memang benar adanya. Aku merasa lebih baik seiring berjalannya waktu. Perkataan Mama selalu terbukti. Kalau kau merasa lelah, beristirahatlah. Jangan menyerah. Dan lihat aku sekarang, masih bertahan.

Masalahku dengan management berakhir. Sir Sam mengakui kesalahannya dan meminta permohonan maaf kepadaku. Entah apa yang dilakukan papa sampai menjadi seperti ini, tapi aku benar-benar bersyukur dan berharap Sir Sam menjadi lebih baik kedepannya.

Akhir-akhir ini aku sedang sibuk menyiapkan album solo ku. Iya, ini solo. Aku menjadi anggota band pertama yang memiliki album solo. Aku sangat-sangat berterima kasih kepada agensi yang mengizinkanku merilis karya ciptaanku. Juga ucapan hangat dan dukungan terus berdatangan dari berbagai kalangan.

Contohnya saat ini, keempat sahabat sekaligus rekan kerjaku mendatangi Shenzhen, rindu katanya. Sudah ada lima hari mereka tinggal disini, berlibur, menemaniku untuk merampungkan album. Hal ke 899 ternekat yang mereka lakukan. Kurasa lama-lama mereka ingin tinggal disini...

Oh sebelum merilis album, aku memberikan kejutan dengan merilis single pre-release. Single ini berjudul Crow dan akan ku jadikan lagu utama dalam album.

 "Jerry! Lihat single solo mu berada di nomor 1 tangga musik 80 negara. Wow, benar-benar lagu mu sangat hit!" suara Matthew merusak keheningan diantara kami

"Selamat Jerry! Kamu memang berhak mendapatkan semua ini!" aku yang sedang menikmati cemilan hamper tersedak karena Daniel tiba-tiba memelukku erat. Oke, lalu ditambah tiga orang lainnya membuat group hug dilatari sinar bulan diatas rooftop rumahku.  Terdengar lebay tapi aku terharu.

Ngomong-ngomong soal lagu ku, aku benar-benar tak menyangka akan banyak yang menyukainya. Aku hanya menumpahkan apa yang aku alami saat itu dan membawa pesan untuk selalu bisa menerima dan mencintai diri sendiri meski banyak orang yang meremehkan. Terkadang kau perlu banya keberanian untuk memulai sesuatu yang baru dan bersiap untuk resiko yang diterima. Aku pun saat itu meminta untuk merilis lagu dipenuhi kecemasan, setelah beberapa hari dipikirkan matang-matang permintaanku pun diterima dan aku melanjutkan karir baruku.

Dalam lagu Crow, aku menceritakan sebuah burung gagak. Burung yang dianggap sebagai buruk rupa dan perusak. Diklasifikasikan sebagai sampah. Tak ada yang memperdulikannya. Padahal gagak pun seperti makhluk lainnya yang memiliki hati, berperasaan dan bisa bersedih. Tapi akhirnya, gagak bisa terbang bersinar seperti yang lain karena mendapatkan semangat dan dukungan. Dia pun membuktikan bahwa dia juga indah meski memiliki bulu hitam legam diantara kepakan sayap putih bersih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun