Mohon tunggu...
Saila Rizqia
Saila Rizqia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi menulis cerpen

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

Si Nona Pecandu Mas Kopi

15 Juni 2023   10:38 Diperbarui: 15 Juni 2023   10:49 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

gila, ini anak ngotot banget kalau ngajak, tiba-tiba aku ingat kata kata Umma untuk memanfaatkan masa mudaku. Kalau dipikir-pikir juga ya emang sih seorang Nona belum pernah main ketempat kek gitu. Kerja kelompok aja kalau ga di sekolahan ya main kekost temen lain,

 "Mm,yaudah deh gua mau. Tapi gua disana sekalian numpang Wi-Fi buat belajar ya" Erin senyum lebar melihat penerimaanku

"Alhamdulillah. Wah bakal hujan ga nih ya, Nona mau diajak ke caffee. Iya deh iya, Lo boleh kok belajar"

PERTAMA KALI

Kopi. Entah mengapa jika ku pikir kopi itu menyiksa bukan? J. Dia membuat candu, bila kau lupakan sehari saja ia membuatmu sakit, iya kan? Sedikit kujelaskan apa itu kopi versiku. Kopi itu salah satu minuman yang bagiku minuman sihir. Yaa, rasanya pait,  mengurai jam tidurku pula huuhhh. Okey... kau tahu? Mengap rasanya pait ? karena, saat meminum kopi ada sekitar 30 jenis senyawa yang berkumpul di lidah kita dan senyawa itu menybabkan  rasa pait. Mengurangi jam tidur? Yaa, kopi membuatku susah tidur. Kafein yang terdapat di dalam kopilah yang membuat kantukku hilang! Sangat menyebalkan. Kafein bekerja dengan cara menstimulasi sistem metabolisme dan sistem saraf pusat tubuh sehingga merasa bertenaga dan tidak mengantuk. Skipp!!!!

(kriinggg kriing) suara alrm ku berbunyi menunjukkan pukul 4 pagi. Kubuka mataku perlahan- lahan mengingat hari ini adalah hari senin hari dimana aku harus bergelut dengan rumus yang begitu rumit. Arrghh seperti hidupku saja. Lepas sadar dari tidur ku, seperti hari-hari bisanya. Mandi lalu sholat subuh bersiap-siap kuliah, biasalah.

*klunting

WhbatsApp ku berbunyi, membuka pesan setelah batrei hp ku penuh itu kebiasaanku. Susah untuk fast respon entah mengapa secuek itu aku. Tak lama ada yang menelponku, kuangkat..

"Assalamualaikum, selamat pagi si Nona manis" ucapnya menggodaku. Siapa lagi kalau bukan Erin saudara beda rahim dan bapak itu .

"waalaikumsalam, mbaknya sudah didepan? Sebentar ya mbak tunggu diluar aja ya hihihi" balasku meggodanya juga. Setiap pagi aku memang di antar jemput oleh Erin karna memang kita satu kampus hanya saja kita beda prodi , aku matematika murni sedangkan dia anak biologi. Tak satu tempat kita tinggal, aku anat kost dia diambil anak budhenya. Rumahnya tak jauh dari tempatku, mangkanya dia bersedia menjadi supir pribadi setiap hari.

"ngaco lu non, buruan ah udah siang nih. Belum cari sarapan kan lu?".

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun