Aku,Erin,dan Ditho haru melihat kawan kami masuk agama Islam."Non, sekarang lu bisa ada kemungkinan sah nih sama Dion. Kan dia udah seiman sama lu ahaha" bisik Erin
"sshh..diem lu Rin" yaa, tapi diakui atau engga aku emang ada keinginan dilamar oleh Gideon
(pukul 4 sore)
Aku berjalan berdua bersama Dion karena dia menawariku untuk mengantarku pulang ke Kos, tapi. Bukannya ke Kos. Aku malah diajak Dion pergi ke tepi pantai
"eh Di, kok lu ajak gua ke sini?" aku bertanya ke Dion dengan heran
"aku pengen liat pantai sama kamu" jawab Dion. Aku masih keheranan dengan sikapnya
"Oh iya Non, aku mau buka caffeku sendiri. Dari hasil tabungan sama tambahan modal dari Papah sedikit" aku antusias mendengar ceritanya. Dan menikmati hembusan angin yang menabrakku pelan
"Bagus dong. Gua boleh usulin nama ngga?" ajakku. Dan Dion pun mengangguk
"gua usul namanya. BobonCaffe" jawabku sambil senyum puas padanya
"Bobon?" dia keheranan mendengar itu. Lalu aku menjelaskan
"iyaa, Bonaventura. Jadi bobon..ahahahaha" kamipun tertawa lepas. Lalu aku berteriak kencang kearah laut