Rhea mengeluhkan apa yang dikatakan oleh wali kelas pagi itu dan mengadu pada sahabat-sahabatnya.
Gangga, seseorang yang penuh ambisi untuk masuk universitas karena dukungan dan paksaan orangtuanya berusaha meyakinkan dan memberitahu untuk tidak menyalahkan diri sendiri pada Rhea dan teman-temannya.
''Memang, orang dewasa menganggap di usia 17 tahun ini kita harus penuh impian dan harapan. Begitulah.''
''Oh iya, kamu akan belajar menghafal KUHP-kan?'' Rhea bertanya kepada Gangga dan mengembalikan senyumnya yang rusak pagi itu.
Gangga mengangguk-anggukan kepalanya.
''Ya, itu akan membantuku untuk masuk ke jurusan hukum.''
''Wah! Keren sekali. Bagaimana denganmu Bora?'' Dikta membanggakan teman sebangkunya itu dan bertanya pada yang lain.
Bora menjawab dengan yakin karena ia telah mantap memiilh apa yang akan ia jalani untuk hidupnya.
''Aku akan daftar ke jurusan Administrasi Negara atau Hubungan Internasional. Nantinya aku akan mengikuti ujian masuk pegawai negeri?''
''Ah, berarti kamu harus mengikuti ujian lagi. Apakah kamu tidak lelah?'' Kale ikut antusias pada jawaban yang dilontarkan Bora.
''Semuanya pun akan begitu jika ingin menjadi pegawai negeri.'' Bora menjelaskan informasi yang menurutnya siswa kelas 12 harus tahu.