Mohon tunggu...
Rizkikazahra
Rizkikazahra Mohon Tunggu... Penulis - chill bro', chill vibes✨, with the cherry on top🍒

Live, chase, run, happy happy^^

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Beri Waktu, yang Termangu Akan Temukan Pelabuhannya

9 Februari 2021   20:45 Diperbarui: 9 Februari 2021   21:02 634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

''Ya, pasti kamu punya alasan tersendiri. Aku tidak perlu mengetahui apa alasanmu itu. Tapi aku ingin berkata bahwa kamu hebat sekali, bahkan jika aku menjadi dirimu aku tidak akan bisa sepertimu. Mendapat peringkat satu walaupun harus berusaha keras dalam hidup.''

Bora berani menggangkat kepalanya sedikit dari posisi menunduk tadi dengan melihat pada mata Dikta.

''Hanya yang pernah meraskan yang tahu rasanya. Seberapa dalam, luas, dan sakitnya. Aku harus pergi, tolong jaga rahasiaku.''

Waktu menunjukkan pukul 7.40 WIB yang artinya 5 menit lagi bel masuk akan berbunyi. Terdengar langkah sepatu yang tergesa-gesa berjalan menuju lorong lorong sepi. Oh, itu adalah wali kelas 12-A6, Pak Toni. Tidak biasanya ia berjalan ditemani oleh seorang murid di belakangnya. Sambil berjalan, Pak Toni pun mengamati para siswa di kaca transparan sepanjang lorong yang masih saja asyik dengan buku tebal dihadapan meja mereka. Sesampainya di kelas 12-A6 ia meggeserkan pintu dan mulai mengajar.

''Pagi semuanya, ada murid baru di kelas kita.'' Pembukaan kalimat yang to the point dari Pak Toni.

Sera berbisik pada Chevio ''Murid baru? Mengapa dia pindah di kelas 3 SMA? Bukannya ini pertama kalinya?''

Pak Toni melanjutkan pembicaraannya.

''Nah, silahkan perkenalkan dirimu!''

''Halo, saya Kale. Senang bertemu dengan kalian semua.''

Tatapan Yuri sangat tajam pada murid baru itu dan juga begitu sebaliknya. Entah ada apa diantara mereka berdua. Apakah ini hanya kebetulan? Ataukah takdir yang memang mempertemukan kembali mereka. Ya, mereka sudah saling kenal. Namun, hubungan antar mereka tidak cukup baik akibat suatu hal rumit hingga menyebabkan Yuri bagai segitiga yang menonjol di dalam suatu lingkaran dan tidak tahan dengan itu.

Siangnya, Yuri memanggil Kale untuk berbincang. Kiranya memperbaiki hubungan mereka, ternyata hanya angan-angan. Yuri malah memintanya untuk pura-pura tidak mengenalnya apalagi dekat. Yuri langsung membuka pembicaraan dengan nadanya yang terlihat seperti meluapkan kembali amarah yang pernah ada dalam dirinya pada Kale.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun