Ya ga ada yang salah perkataan emakku, dokter di daerahku paling dekat 10 km,itupun kalau mereka ada uang buat kesana, maklum orang orang di daerahku tergolong ekonomi menengah ke bawah, jadi terlalu berat untuk pergi ke dokter. "Tapi kenapa emak ga berfikir kalo aku pengen istirahat", bathinku.
Malamnya aku bilang ke emak." Mak besok minggu aku pulang ya, aku cuma punya jatah 1 hari ijinnya", kataku.Â
"loh kok cepet bener, emak aja belum sempat ngobrol sama kamu le", kata emak sedikit kecewa.
"Maaf mak, aku kan pegawai baru jadi ga bisa ijin lama", kataku.
"Ini ada hp buat emak, kalau emak mau telfon pake hp ini aja", kataku. "Emak jangan telfon ke kantorku lagi ya", kataku.Â
"Dibuang aja yang nomer kantor kemarin", kataku.
"Oh jadinya no kantor kamu ganti yang ini le?"Â Kataku emakku tidak paham.
Aku iyakan saja pertanyaan emak, maklum emak pasti tidak paham dengan benda elektronik seperti ini.
Lalu aku kasih tau caranya emak menelfon, setelah paham emak aku suruh mempraktekannya.
"Ooohhhhhh iya le ada suaranya iya emak denger suaramu", teriak beliau kegirangan.
Aku sedikit lega setelah tau emak sudah bisa menggunakannya. Selanjutnya aku sibuk mengotak atik hpku, memeriksa media sosialku. Sedangkan emakku sibuk di warung, karena sepertinya malam ini warung sedikit ramai. Esoknya aku berangkat pagi pagi sekali. Kucium tangan emak dan beliau memelukku erat.