Emak tergopoh gopoh menuju ke arahku,
"Le ini tetangga tetangga kita pada mau berobat sama kamu", kata emak. "Sana kamu mandi, sarapan, terus langsung kesini ya", kata emak tanpa diberi waktu aku menjawab kata katanya.
"Hhhhhhhh....", aku menarik nafas panjang. "Padahal aku ingin istirahat di sini", bathinku.
Selesai makan aku langsung menuju ruang tamu, dan ternyata sudah semakin banyak orang disana.
Dengan bangganya emak memperkenalkan aku kepada mereka, akhirnya aku periksa satu persatu mereka, padahal saat itu aku tidak membawa peralatan medisku, maka aku hanya mendengarkan keluh kesah mereka saja dan kemudian kuberikan resep obatnya, tanpa kupungut biaya sepeserpun.
Orang orang terus berdatangan, hingga menjelang siang hari, kulirik jam sudah menunjukkan pukul 1 siang, tapi kulihat masih banyak orang di depan.
"Akhirnya selesai juga", bathinku. Tepat pukul 2 siang. Aku segera makan, sudah terlambat tapi perutku harus kuisi karena sudah begitu keroncongan.
 Selesai makan aku dekati emak.
"Kok orang orang tadi pada kesini semua to mak?" Tanyaku.
"Iya emak yang cerita kalo kamu dateng, mereka minta pengen diperiksa sama dokter Ridho", katanya dengan nada bangga.
"Ya udah emak suruh dateng, kasian kamu tau sendiri dokter disini jauh harus naik angkot dulu, mana mahal lagi bayarnya".Â