"Namun kita sudah sepakat untuk saling percaya dan dalam hal ini menjaga bersama-sama keutuhan Nusantara serta membantu kerajaan baru yang berlandaskan tauhid untuk dapat tumbuh dan berkembang seperti yang lainnya."
      Terlihat anggukan kecil dari Sultan Mahathir kepada Imam Hassan.
      "Abdi dan Dalem.. dua orang muslim yang memiliki amanah sebagai pelayan Kerajaan Mataram datang ke Malaka dan ikut dalam konferensi Sejarah dan Masa Depan Uang."
      "Mereka dapat masuk ke dalam dibantu oleh Mudzaffar karena tiket khusus yang diberikan panitia sehingga diperbolehkan bagi yang memiliki tiket khusus ini untuk mengajak dua orang lain selain si pemilik tiket itu sendiri."
      "Tiket ini sebenarnya diberikan kepada Hang Tuah, Laksamana dari Kerajaan Malaka."
      "Namun karena beliau berhalangan hadir akibat rapat yang dilaksanakan kemarin pada pagi hari maka diserahkanlah tiket itu kepada Mudzaffar, kerabatnya, seorang awak kapal Kerajaan Malaka"
      "Ketika konferensi berlangsung Mudzaffar pergi ke kamar kecil. Tidak disangka ada dua orang yang bersembunyi di dalam dan berusaha untuk membuatnya pingsan kemudian kemungkinan besar, menculiknya."
      "Namun secara kebetulan Dalem pun pergi ke kamar kecil yang papannya diubah menjadi ke arah bawah menuju lantai paling dasar."
      "Letak toilet yang disediakan panitia seharusnya berada di luar gedung sebelah samping kiri dan kanan, namun ada yang mengubah arah papannya. Seluruh panitia langsung diperiksa kemarin seusai acara dan memang terdapat kelalaian dalam menjaga situasi di awal acara berlangsung karena cukup banyaknya hal yang harus dilakukan di awal."
      "Abdi lalu menyusul dan membantu Dalem mengusir dua orang yang kita curigai bersama sebagai mata-mata."
      "Sasarannya jelas, Mudzaffar. Kedua pelaku kemudian berhasil meloloskan diri dan mengubah arah panah menuju kamar kecil kembali ke arah luar gedung."