Mohon tunggu...
Rendy Artha Luvian
Rendy Artha Luvian Mohon Tunggu... Penulis - Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Menulis adalah membangun Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Catatan Abdi Dalem (Bagian 21, Malaka) - Rencana Rahasia

3 April 2024   06:30 Diperbarui: 3 April 2024   06:50 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            "Semua butuh awal dan semua juga butuh proses.. Jika seluruh elemen yang ada bertarung secara sekaligus tentu akan banyak menimbulkan kerugian dan kehancuran. Kita mulai dan nikmati prosesnya seperti yang dikatakan Pangeran Diponegoro dari Mataram."

            "Raden Erucakra!" ucap Dalem

            "Ssstt!!" telapak tangan Abdi menutup mulut Dalem segera, namun terlambat semua orang di ruangan terlanjur melihat ke arah keduanya, begitu pula Imam Hassan.

            "Ah, ya begitulah gelar beliau di Mataram. Tempat asal kedua tamu kita ini," Imam Hassan melanjutkan, beberapa bisikan terdengar dari ujung.

            "Berdirinya Kesultanan Jaziratul Mamluk ternyata membuat tidak senang beberapa organisasi yang selama ini memang tidak mau Nusantara dipersatukan dengan kalimat tauhid."

            "Salah satu yang paling besar dan terkenal adalah yang menggaungkan namanya dengan sebutan Nusantara Timur Raya."

            "Berawal dari timur, tempat ini dulunya bernama Nugini kemudian menyebarkan pengaruhnya ke Pua-pua hingga ke perbatasan Uli Siwa."

            "Dibantu dari selatan mereka mampu mengembangkan persenjataan perang sehingga cukup merepotkan."

            "Oleh karena itu Mataram sering sekali melakukan patroli ke timur Nusantara terutama di sekitar Mamluk untuk mencegah serangan ke wilayah itu dan menunjukkan kepada mereka persatuan yang kokoh diantara kerajaan-kerajaan Nusantara."

            "Nah, mata-mata adalah bagian yang tak terpisahkan ketika dua pihak saling berperang atau bermusuhan terutama bila itu melibatkan satu organisasi besar seperti kerajaan dan kesultanan."

            "Sepertinya mereka tidak menginginkan Malaka untuk ikut campur di Mamluk dan mencari suatu informasi yang penting," matanya ke arah Sultan Mahathir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun