Mohon tunggu...
Rangga Dipa
Rangga Dipa Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan Swasta

write a story to inherit my grandchildren.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Homage

15 September 2024   16:34 Diperbarui: 16 September 2024   23:34 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            "Oh well, welcome back to Indonesia, then. Sampai kapan?"

            "Minggu ini, terus aku cabut lagi ke Barcelona."

            "Let me know, ya!" ujar Tatsuki ramah.

            Untuk sesaat Safitri meneliti rupa sahabat SMA-nya itu. Dari atas hingga bawah. Adrianna Tatsuki dengan coat pastel, rok selutut, kaus kaki pendek berwarna hitam sehingga betisnya dibiarkan telanjang, sepatu hitam, dan kini rambut hitam sebahunya terlihat indah karena ujungnya bergelombang.

            Sesekali ia menaruh kembali jajanan yang diambil oleh Maruko secara sembarangan, mendidiknya dengan kata-kata santun, kemudian memberikan kuliah singkat sebab-akibat untuk anak kesayangannya. Lalu mencium kening Maruko dengan penuh arti.

            Tidak, Safitri harus menarik lagi kata-katanya. Dia bukan Adrianna Tatsuki yang sama; radikal dan pemberontak. Ia telah berubah menjadi seorang ibu penyayang, elegan, dan taat akan aturan.

            "Tat, I am so glad to see you and how happy you are now."

            "Of course I am, Saf! Apalagi setelah aku ngelahirin Maruko tiga tahun lalu, proses menjadi Ibu adalah perjalanan spiritual yang akan mengubah hidupku selamanya. And I forever grateful with that!" 

            "Sure things! And your husband?" sebuah pertanyaan sederhana yang menohok ulu hati Safitri.

            "Oh, Mas Lukman? Dia mah sibuk ngurus tambang, lagi di Sulawesi sih, perhaps will be home within next month. Oh iya, Mas Lukman tuh nge-fans tauk sama kamu, kalau ketemu katanya mau foto bareng, aku izin foto kamu gapapa, ya?" izin Tatsuki sambil tertawa kemudian mengirimkan foto Safitri untuk suaminya di Sulawesi sana.

            Suara lagu yang diputar di pasar raya tempat mereka berbelanja menggema lalu mencuri perhatian keduanya. "Loh ini kan Homage? Kamu inget lagu ini, kan? Diputer waktu malam Halloween di sekolah dulu, Saf," ucap Tatsuki penuh semangat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun