"Lebih baik kita jangan dulu mengganggu Hana, nanti ada waktunya Hana cerita sama kita, biarkan saja dulu." Ucap Kak Dimas menenangkan ibunya.
Saat ini Hana berbaring di tempat tidurnya sambil menatap langit-langit kamarnya tetapi pikirannya sungguh terganggu saat ini.
     Hari demi hari telah berlalu dan waktu terus berputar, Hana masih menyembunyikan fakta tentang penyakitnya. Kala itu Hana berhasil membohongi keluarganya dengan alasan ditolak oleh seseorang yang ia suka, dan mereka percaya saja karena pada usia sekarang permasalahan jatuh cinta memang wajar. Hana berusaha untuk tetap tersenyum dan beraktivitas seperti biasanya, tetapi hati kecilnya selalu menangis karena terus membohongi semua orang. Di sisi lain Hana juga takut akan membebani keluarganya jika mereka tahu tentang fakta yang sebenarnya. Hana tetap tegar dan pantang menyerah walaupun setiap hari kondisinya mulai melemah dan meyakini bahwa masih ada hari esok untuknya.
Pada hari ini Hana mengikuti audisi untuk mendapatkan pemeran utama dalam teater musikal. Saingannya cukup berat jika dilihat dari pengalaman para pesertanya. Audisi ini merupakan percobaan pertama setelah Hana berhasil bangkit dari keterpurukannya.
"Peserta nomor 31 Hana Wulandari silahkan masuk!" ucap salah satu staff disana.Â
Dengan semangat Hana berjalan memasuki ruangan audisi, disana sudah hadir 3 juri yang akan menilai penampilannya. Karena Hana tidak bisa berlatih dengan ekstra untuk persiapan penampilannya hari ini, maka Hana mencoba mengulang kembali penampilannya saat di acara pagelaran seni di SMA dulu.
"Semoga aku tidak berbuat kesalahan hari ini." Ucap hati kecil Hana.
Hana menghela nafas dan segera mempersiapkan penampilannya, ia berharap penampilannya sekarang dapat memikat juri dan membawanya lebih dekat kepada mimpinya sebelum waktunya habis. Musik dimulai, Hana mulai bernyanyi serta menari dengan sangat indah, tetapi tidak sekuat dahulu saat pertama kali menampilkannya.
"Penampilanmu sangat bagus, sederhana, dan kreatif. Tetapi alangkah baiknya jika kamu bisa membawakannya lebih kuat lagi." Komentar juri pertama.
"Menurut saya dalam percobaan pertama mengambil audisi peran utama, kamu berpotensi dan sepertinya cocok untuk peran yang akan ditampilkan nanti." Ucap juri kedua.
" Saya sangat suka penampilan kamu sederhana, elegan dan memukau. Jika kamu terpilih saya harap bisa bekerja sama dengan baik." Ucap juri ketiga.