Pelayanan bimbingan secara professional di Indonesia sampai saat ini difokuskan pada generasi muda yang masih duudk di bangku sekolah, dan ini pun paling terealisasi pada tahap pendidikan sekolah lanjutan dan perguruan tinggi. Siswa-siswi yang berada di jenjang pendidikan menengah biasanya di antara umur lebih kurang 13-20 tahun. Pembatasan umur itu biasanya dikaitkan dengan masa remaja dan tidak tanpa alasanlah kalau para ahli psikologi dan pendidikan menekankan, bahwa penyelesaian masalah-masalah yang lazimnya timbul pada masa remaja mempunyai dampak yang cukup besar terhadap kebahagiaan dimasa dewasa kelak. Oleh karena itu, pelayanan bimbingan di sekolah terhadap kaum remaja yang masih bersekolah menciptakan kesempatan yang luas untuk mendampingi mereka dalam perkembangannya supaya berlangsung seoptimal mungkin. Maka dari itu bimbingan dan konseling sangat diperlukan di sekolah menengah atas sebagai bantuan yang bersifat psikis dn psikologis.
Dalam bimbingan konseling menggunakan berbagai layanan bimbingan dan konseling yang meliputi layanan orientasi, informasi, penempatan/penyaluran, pembelajaran, konseling perorangan, bimbingan kelompok, dan konseling kelompok. Sedangkan kegiatan pendukungnya meliputi: aplikasi instrumentasi, himpunan data, konferensi kasus, kunjungan rumah, dan alih tangan kasus. Semua jenis layanan dan kegiatan pendukung tersebut diselenggarakan dengan mengacu pada bidang-bidang bimbingan dan konseling. Bentuk dan isi layanan dan kegiatan pendukung disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan individu (Rahardjo, 1998: 9), yang meliputi: 1) Perkembangan. 2) Adaptasi dengan lingkungan yang lebih luas dan belajar bersosialisasi dengan mengenal berbagai aturan, nilai dan normanorma secara sistematik, luas, dan komprehensif. 3) Mempersiapkan diri untuk menatap masa depan (Rahardjo, 1998: 5).
Sehingga bimbingan konseling pada dasarnya merupakan upaya bantuan untuk mewujudkan perkembangan manusia secara optimal baik secara kelompok maupun individual, sesuai dengan hakikat kemanusiaannya, yaitu: dengan berbagai potensi, kelebihan dan kekurangan, kelemahan serta permasalahanya. Di dukung oleh pendapat Brewer (tahun 1930-an) bahwa bimbingan dan pendidikan membentuk hidup orang muda, yang awalnya tidak di terima secara luas. Namun setelah diubah menjadi "Pelatihan Keterampilan Hidup" (Life Skill Training) menjadi popular.Untuk itu konselor sekolah perlu mengelola suatu program kegiatan bimbingan yang terencana dan terorganisir baik, yang melengkapi program pengajaran di sekolah agar sungguh-sungguh menjadi program pendidikan.
B.Pembahasan
Bimbingan konseling adalah memandirikan individu atau suatu proses usaha yang diberikan konselor untuk memfasilitasi/ membantu konseli/individu agar mampu mengembangkan potensi atau mengatasi masalah (Setiawati, 2009:
 72). Artinya adalah Proses bimbingan konseling melibatkan manusia dan kemanusiaanya sebagai totalitas, menyangkut segenap potensi dan kecenderungannya, perkembangannya, dinamika kehidupannya, permasalahanpermasalahannya, dan interaksi dinamis antara berbagai unsur yang ada. Dalam penyelenggaraan pendidikan peristiwa bimbingan setiap kali dapat terjadi yaitu guru membimbing murid-muridnya, baik melalui kegiatan pengajaran maupun non pengajaran. Perlu di ketahui bahwa konsepsi bimbingan konseling mengalami
perkembangan. Menurut Miller (Prayitno, 1999) ada 5 periode:Â
1) Periode parsonian, bimbingan di lihat sebagai usaha mengumpulkan berbagai keterangan tentang individu dan tentang jabatan (kedua keterangan di cocokkan yang di gunakan untuk menentukan jabatan yang paling cocok untuk individu yang di maksudkan).Â
2) Periode yang
 menekankan pada bimbingan pendidikan, artinya bimbingan di rumuskan sebagai suatu totalitas pelayanan yang secara keseluruhan dapat diintegrasikan ke dalam upaya pendidikan (rumusan tentang konseling belum dimunculkan).Â
3) Periode yang perhatian utamanya adalah pelayanan untuk penyelesaian diri. Artinya pelayanan bimbingan tidak hanya untuk usaha-usaha pendidikan dan mencocokkan individu dengan jabatan yang sesuai tapi juga untuk peningkatan kehidupan mental. Keseluruhan upaya bimbingan di tekankan untuk membantu penyesuaian diri individu terhadap dirinya, lingkungan dan masyarakat dalam usaha membantu individu memecahkan masalah-masalah dalam kehidupan individu yang kadang-kadang pelik dan mendasar (rumusan tentang konseling di munculkan).