Mohon tunggu...
Radiatul Adawia
Radiatul Adawia Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa

Baca buku

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Artikel Materi Bimbingan dan Konseling

8 Juni 2024   00:26 Diperbarui: 8 Juni 2024   00:26 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

2. Mengenali minat dan bakat yang ada pada diri sendiri: apakah dalam bidang seni, keilmuan, politik, ekonomi, olah raga dan lain-lain. Dengan demikian siswa-siswi SMA dapat

menentukan ekstrakurikuler yang sesuai dengan minat dan bakat, juga dapat merencanakan bidang pekerjaan apa yang akan dipilihnya kelak.

3. Mengenali kemampuan diri sendiri: apakah mempunyai kemampuan kurang, sedang/normal ataukah pandai/genius. Sehingga siswa-siswi yang merasa perlu untuk belajar keras/ tekun karena kemampuan yang pas-pasan, dapat memenuhi target yang diinginkan. Perencanaan dalam karier dapat di sesuaikan dengan kemampuan yang di miliki.

4. Mengenali keinginan/kemauan diri: apakah setelah lulus SMA melanjutkan ke PT atau bekerja. Dengan menentukan pilihannya sendiri, di harapkan siswa-siswi SMA akan terhindar dari "getun/gelo".

5. Setelah mengenali diri sendiri bagaimana siswa-siswi SMA mampu melatih untuk memanajemen dirinya sendiri saat ini dan masa yang akan datang (dengan memperbanyak informasi apa yang terbaik harus di lakukan/target prilaku, sehingga dapat merencanakan apa yang harus dilakukan/tidak dilakukan dan akhirnya dapat memanajemen dirinya sendiri) Apapun keadaan dan penilaian terhadap adanya bimbingan konseling sekolah di Indonesia, membuka peluang besar untuk berperan serta dalam "Perbaikan dan penanganan krisis multidimensi yang terjadi di Indonesia". Dengan adanya bimbingan konseling di SMA, berarti menyiapkan atau membekali calon-calon pemimpin dan penerus perjuangan bangsa Indonesia

  BK di Perguruan Tinggi

  Pendidikan di perguruan tinggi merupakan suatu pendidikan yang berperan dalam kehidupan masyarakat. Para mahasiswa yang sedang dalam pendidikan mengisi sebagian besar waktunya dengan belajar atau melakukan kegiatan yang berkaitan dengan belajar. Petugas-petugas bimbingan dan konseling di perguruan tinggi secara langsung terlibat dalam seluk beluk pendidikan di perguruan tinggi, karena pelayanan bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari program pendidikan itu, dan karena sebagian besar dari tumpukkan masalah yang dihadapi oleh para mahasiswa justru bersumber pada beraneka tuntutan belajar.

Mahasiswa yang baru menamatkan sekolah menengah tingkat atas akan menghadapi banyak tantangan baru pada saat memasuki perguruan tinggi, misalnya , mengatur kembali pola kehidupan sehari-hari, mengintegrasikan tuntutan belajar akademik dengan corak kehidupan dalam suatu asrama atau tempat kos, mengembangkan sikap membina ilmu demi kemajuan bangsanya, meyesuaikan diri dengan corak kehidupan kampus, menghindari pertentangan yang seolah-olah timbul antar ilmu dan agama, memikirkan masa memegang suatu jabatan yang semakin mendekat, meninjau kembali peranannya dalam lingkungan keluarga, mengembangkan corak pergaulan baru dengan jenis lain dan seterusnya.

Lingkungan perguruan tinggi juga mengenal administrasi sekolah, bidang pengajaran dan bidang pembinaan. Sebagian dari tantangan yang dihadapi oleh mahasiswa ditampung melalui pelayanan bimbingan dan konseling. Pada dasarnya mahasiswa tidak bisa lepas dari kesulitan-kesulitan, sehingga mahasiswa tidak mampu memecahkan sendiri perlu pertolongan orang lain. Pertolongan yang dimaksud adalah bantuan melalui pelayanan bimbingan dan konseling. Tujuan dari bimbingan dan konseling di perguruan tinggi tidak berbeda dengan tujuan bimbingan di jenjang pendidikan di bawahnya., yaitu supaya manusia muda mampu mengatur hidupnya sendiri, mengembangkan kepribadiannya sesuai dengan potensi yang dimiliki, menjamin taraf kesehatan mental yang wajar, mengintegrasikan studinya dalam pola kehidupan sehari-hari, dan merencanakan masa depannya dengan mengingat situasi hidupnya yang konkret. Kesaman dalam tujuan itu tidak berarti bahwa isi dan pengelolaan program bimbingan dan konseling bagi mahasiswa akan sama dengan program bimbingan dan konseling siswa di jenjang pendidikan menengah.

Perbedaan antara bimbingan dan konseling di sekolah menengah dan di perguruan tinggi diwarnai oleh arah perkembangan dan tujuan-tujuan yang hendak dicapai serta kekompleksan program pendidikan dan pelatihan di kedua jenjang pendidikan itu. Apabila di sekolah menengah para siswa belum akan segera dituntut untuk bekerja atau terjun di masyarakat, maka para mahasiswa sudah berada pada batas antara "hidup tergantung pada orang tua" dan " hidup bebas mandiri". Di samping itu, para siswa di sekolah menengah mengalami proses pembelajaran yang secara relative lebih terbimbing daripada para mahasiswa di perguruan tinggi; proses pembelajaran di perguruan tinggi lebih bervariasi dan menuntut kemandirian mahasiswa.

Pola dasar bimbingan yang sebaiknya diikuti adalah pola generalis untuk sejumlah kegiatan bimbingan tertentu, misalnya orientasi studi, perkenalan dengan cara belajar mandiri, pemabahasan tantangan bagi mahasiswa sebagai manusia pembangun, pertemuan untuk mendiskusikan hal-hal yang berkaitan dengan pergaulan dan hubungan antara jenis kelamin. Dalam mengelola kegiatan-kegiatan itu dapat diikutsertakan sejumlah dosen yang mampu dan berminat. Untuk sejumlah kegiatan lain sebaiknya berpegang pada pola spesialis, seperti wawancara konseling dan tatap muka dengan penasihat akademik untuk membahas perkembangan dalam studi. Dalam kegiatan itu perlu dilibatkan tenaga konselor professional dan beberapa dosen (penasehat akademik). Pola relasi-relasi manusia dapat diterapkan dalam kegiatan seperti pertemuan berkala untuk mendalami komunikasi social dan weekends dalam komunikasi antarpribadi. Jadi terdapat kombinasi antara tiga pola itu, dengan tekanan pada pola generalis supaya terjangkau jumlah mahasiswa yang semaksimal mungkin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun