Mohon tunggu...
Ratih R. Kai
Ratih R. Kai Mohon Tunggu... wiraswasta -

Hidup itu pendek. Seni itu panjang. Agama itu dalam

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Romantisme yang Mengapung

7 Agustus 2012   13:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:07 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Nampaknya ia tak sanggup menahan hasrat. Sebuah ciuman mesra ia daratkan di bibir Haning. Haning memejamkan matanya. Tapi, hanya sekejap. Solikhin menarik cepat bibirnya.

"Kenapa mas?" tanya Haning dengan muka terkejut.

Ia yang sudah serasa di puncak seperti terhempas.

"Aku, aku.. ahhh, apa kau sudah membaca kertasku tadi pagi?" tanya Solikhin.

"Sudah, yang ini kan?" tanya Haning menunjukkan kertas yang ia temukan di atas meja tadi pagi.

"Jadi, kau hanya membaca bagian itu?" tanya Solikhin.

"Kenapa mas?"

"Baliklah," perintah Solikhin.

Haning membalik kertas bertulis Pagi bidadari, Hari yang indah untukmu menyambut dunia itu.

Terbaca olehnya

Mulai hari ini, dunia akan menyambutmu, sendiri!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun