Terima kasih atas perkataanmu hari ini. Semoga ini awal yang baik.
Solikhin semakin berbunga. Ternyata tak meleset dari yang ia harapkan. Haning membaca kertas itu. Ia segera membalas pesan itu.
Tentu, semoga ini memang menjadikan awal yang baik dan terbaik untuk kita.
Langkahnya makin mantap bekerja hari itu.
Di sudut lain, Haning yang sumringah karena Solikin akhirnya memberikan perhatiannya bersiap memberikan kejutan padanya malam ini. Ia mendekor sebuah taman kecil di belakang rumahnya dengan meja, kursi, lilin dan beberapa ornamen lain yang menimbulkan kesan romantis.
Taman yang luasnya tak lebih dari delapan belas meter persegi itu kini disulap menjadi sebuah tempat spesial untuk gala dinner. Ditambah hamparan-hamparan kain putih yang Haning pasang sebagai kelambu. Ia mengerjakan itu sendiri. Ia ingin malam ini adalah malam ang sempurna untuknya.
Puas dengan paduan ornamen dan dekorasi yang ia buat, Haning pergi ke pasar. Membeli bahan-bahan untuk makan malam romantisnya.
Tak sampai satu jam Haning menuntaskan misinya. Tiba-tiba....
"Haning!" panggil seseorang.
Spontan Haning menoleh, suasana pasar yang sesak membuatnya tak cepat menemukan sumber suara.
"Ning, Haning," sapa seseorang.