"Tapi sorot matamu bicara lain, Ning. Kau kelihatan meyimpan rahasia dariku," kata Karno.
"Ahhh, cuma perasaanmu saja mas. Aku ini tidak apa-apa kok. Oya, kapan-kapan ajak Mbak Santi main kerumahku," jawab Haning.
"Iya, lain waktu," jawab Karno singkat.
"Sudah semakin siang mas, aku harus balik sekarang. Kapan-kapan mampirlah kerumahku," kata Haning.
Karno mengangguk.
"Tunggu, Ning. Aku hanya ingin kamu tahu. Aku akan terus menjagamu sampai kapanpun. Sama seperti masa kecilmu, hingga sekarang. Aku akan terus menyayangimu sebagai adikku," kata Karno.
"Terima kasih mas,' jawab Haning seraya pergi dari hadapan Karno.
Karno tak melepas tatapannya hingga menyadari Haning sudah tak ada disana lagi. Ia meyakini sepupunya itu sedang menyimpan sesuatu darinya. Tapi, entahlah.
***
Malam yang Haning inginkan tiba. Begitu Solikhin pulang kerja, ia menyambutnya dengan kecupan mesra.
"Lama sekali mas," tanya Haning merajuk.