Mohon tunggu...
David Hukom
David Hukom Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seseorang yang ingin berkreasi kesenian sebebas-bebasnya di bidang tulis menulis atau seni apapun

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Bulan, Penyair, Puisi

4 Oktober 2013   16:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:00 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku benci hujan.

Baunya yg bercampur tanah, segar.

Mengingatkanku pada payung.

Aku benci pelangi sesudah hujan.

Senyumnya mempermainkanku.

Sendu mata yang pernah bersitatap.

Hingga bola mataku lekat menangkap bayangnya.

Kenangan itu membeku, seperti jemariku yang membisu.

Para pengunjung kedai terdiam, terpekur. Hingga sang pemilik kedai menyunggingkan senyumnya sembari bertepuk tangan dan mengelap air yang meleleh di matanya.

Penyair itupun pergi, berjalan di bawah gerimis. Ia menaiki kudanya yang terus mendengus kedinginan. Akhirnya ia putuskan memacu kudanya untuk berlari lebih kencang. Entah sudah pukul berapa, pandangannya mulai tertutup kabut. Ia tak tahu arah mana lagi yang hendak dituju. Ia terus memacu kudanya hingga tak terasa seperti sedang menaiki seekor kuda yang berlari, ia seperti terbang menembus kabut pekat. Andai di depan sana adalah jurang mungkin ia sudah tak peduli lagi, entah mengapa ia menjadi semakin penasaran pada kabut yang bahkan membuatnya tak mampu melihat tangannya sendiri.

Ia terus ‘terbang’ menembus pekatnya kabut. Sampai secercah cahaya mulai terlihat di depannya dan tiba-tiba…

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun