Mohon tunggu...
David Hukom
David Hukom Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seseorang yang ingin berkreasi kesenian sebebas-bebasnya di bidang tulis menulis atau seni apapun

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Bulan, Penyair, Puisi

4 Oktober 2013   16:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:00 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

WUZZZZZZZ!!!!!

Marc dan kudanya jatuh dari langit, lebih tepatnya keluar dari goa, entah goa macam apa itu ia tak sempat menengok ke belakang. Ia masih harus mengendalikan kudanya yang kaget karena jalanan yang tiba-tiba menurun dan untungnya tidak curam. Dengan kepayahan ia mengendalikan kudanya yang seperti motor yang remnya blong. Hingga setelah beebrapa menit kuda itu mulai tenang dan Marc mulai dapat mengendalikan kecepatannya.

Ia mulai berjalan pelan menuruni bukit, ya, ia tahu itu bukit setelah menyadari bahwa tanah yang dilewatinya sedari tadi adalah padang rumput, padang rumput yang sangat luas lebih tepatnya. Ia menatap langit dan terheran-heran. Ini tak seperti daerah yang tadi disinggahinya, padang rumput luas, danau yang besar, sawah yang luas membentang, dan tak ada panas, lebih tepatnya matahari bersinar sangat hangat di sini.

Marc tak henti-hentinya menggelengkan kepala. Baru sejam yang lalu ia berada di kota tua terasing, yang panasnya tak kira-kira membakar ujung kepala. Sekarang ia berada di daerah asing yang benar-benar berbeda dari semua daerah yang pernah dilaluinya.

Para petani memulangkan cangkul berkalang tanah

Menimba air roda kehidupan

Sedang dewi Gaia saja bergembira

Bila manusia merawat perutnya

Dari hutan ia bergegas,

Penyair datang memekik lantas,

Andai asing menjadi nikmat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun