“Tis…”
“Iya.”
“Sebentar kita jalan, yuk.”
“Kemana?”
“Terserah kamu. Tadinya sih mau ngajak makan siang. Tapi berhubung kalian masak, ya kita ganti agenda. Nonton, atau ke tempat rekreasi. Gimana?”
Hidung Tisa kembang kempis. Kelihatan senang.
“Keuangan lagi tipis nih,” ucapnya.
“Saya yang traktir kok, Tis.”
“Febri diajak gak?” tanyanya.
Saya mengernyitkan kening. Tisa tertawa lagi.
“Bercanda… Iya, deh. Tapi agak sorean ya, tunggu Hera pulang. Kasihan Febri sendiri di rumah.”
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!