Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Novel] Putih Cintamu Seputih Jubahku

24 Juli 2020   10:33 Diperbarui: 24 Juli 2020   10:44 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Benar saja ia makin erat memelukku, dan memaksa aku membalasnya. Dia bisikan aku untuk sekali saja mencium keningnya, lama aku bingung dan dia mulai cium pipiku. Dan dia letakkan kepalanya di bahuku.  Lima menit ia begitu, kemudian ia lepaskan tangannya dan mengambil hape. Aku rasa ia akan marah dan mengirim pesan.

"Benar kan ternyata jauh lebih damai dan nyaman ketika kamu membalas. Aku bahagiaaaa banget, hutangmu masih aku tunggu.....emoji senang sama banyaknya seperti tangisnya....."

Dia senggol aku dan memberi kode untuk membuka hape.

Kaget dan senang juga dia sudah balik ceria. Ada kata balas di akhir pesan, namun tidak aku jawab, biar ia penasaran. Langsung cubitannya menyasar pinggangku. Pas dia menyubit ketiga kalinya, aku cium dahinya yang pas banget, dan dia langsung rebah dan cubitan itu lebih keras, jauh lebih menggigit.

Tiba-tiba pula ia gigit pundakku dengan gemas, tangannya membekap mulutku agar aku tidak teriak. Kaget soalnya menggigit baru kali ini ia lakukan.  Filmpun usai tanpa tahu ceritanya.

"Mendingan buat beli sate daripada nonton tidak tahu ceritanya..." kataku sambil jalan keluar. Ia masih mengelayut di tanganku. Mukanya masih merah dan berbinar-binar. Diam tidak menjawab omelanku.

"Tahu tidak, aku memiliki cerita yang akan aku kenang seumur hidupku, soal film kan kamu memang tidak suka," tariknya aku ke fod court. "Aku traktir nasi goreng kesukaanmu itu,"

Ia pergi dan memesan makanan aku kira. Ada pesan masuk...

"Arya, makasih banyak dan banget ya, ini masih kerasa di dahi dan hatiku...aku simpan sampai akhir hidupku. Ciuman kasih bukan nafsu dari saudaraku yang memilih hidup selibat...selamat dan sukses untukmu, jangan salah sangka ini air mata bahagia bukan sedih, aku tunggu undanganmu di tahbisanmu nanti. Peluk sayang dari Angimu, Angela si Murai."

Selengkap itu menulis, lhoh tidak lama dia sudah datang dengan membawa pesanannya. Dua piring nasi goreng. Dia padahal tidak suka dengan nasi goreng, entah kali ini membeli yang sama. Anehnya lagi dia yang bawa, kan biasanya di antar.

"Spesial untukmu, aku bawakan dan pesankan, kalau biasanya kamu akan ngamuk karena kemahalan, kali ini tidak ada,  karena spesial"  aku tahu dari piringnya berapa harganya. Makanan segini, bisa untuk makan sekeluarga dua hari. Bener aku berkaca-kaca haru menyaksikan betapa ia menghargai aku. Dia pura-pura mencari sesuatu di tasnya, diam hanya senyum-senyum saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun