Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Novel] Putih Cintamu Seputih Jubahku

24 Juli 2020   10:33 Diperbarui: 24 Juli 2020   10:44 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Aku bayarin angkotnya, ya, kamu nanti filmnya...." kesepakatan tidak adil ala Angela.

"Katanya cari buku, kesepakatan ala Angela yang menjengkelkan, tak adil, sepihak, dan sewenang-wenang," kalimat panjang sepanjang hari ini.

Malah membuat ia tergelak dan penumpang sampai menengok semua. Cuek saja.

Ada yang berbeda sikapnya. Tidak pernah dia duduk menempel dan menggelayut begini, memanas-manasin Dany yang beberapa kali itupun tidak sedekat dan semanis ini. Aku tahu  pasti karena pesannya tadi. Aku juga merasakan apa yang ia rasakan. Dalam diam aku merasa pedih dan kasihan juga sebenarnya.

Dia membuka tasnya dan mengambil hape, dia tidak tutup-tutupi, tapi seolah ia pamer kalau sedang mau menghubungi... aku....deeg, apaaan ini, duduk dempel begini mosok kirim pesan.

"Tahu kah kamu aku ingin memelukmu sekali saja, hangat dan nyaman rasanya. Seperti ini saja aku damai banget, coba kamu peluk....sekaliiii saja ya nanti di bioskop....emoji tangis, tawa, dan tanda damai banyak banget...."

"Gak sah balas..."

Kog gak dikirim....ternyata layarnya diberikan aku......

Aku jitak kepalanya saja sekalian, pelampiasan emosiku yang campur aduk tidak karuan itu. Rasanya aku bingung mau menamainya. Ada seneng, sedih, kecewa, menyesal, harapan, entah lah, semua jadi satu sampai beraduk-aduk.

Sampai di bioskop, ia sudah tahu mau nonton apa, yang sangat tidak aku sukai, tapi sangat ia gandrungi. Ini kan belum pernah terjadi, katanya. Ia tidak akan nonton kalau aku tidak suka atau sebaliknya. Mengenai selera film ada yang sangat bertolakbelakang dan kami tidak pernah kompromi. Banyak yang sama memang dan itu yang menjembatani pilihan kami.

Menanti pintu buka dia mulai lagi menggelayut manja, seolah tidak akan ada hari esok, makin mesra saja ia apalagi di bioskop begini. Seragam? Kami sudah berganti di sekolah. Hampir setiap hari ada kegiatan jadi kebiasaan ada pakaian ganti di tas kami. Bukan hanya atasan, termasuk rok dan celana panjang ganti. Sudah berubah anak gaul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun