Nenek terkejut mendengar penuturan cucunya itu. Pasalnya, Ardi tidak menyukai pasar dan bahkan ia pernah di bawa ke pasar bersama ibu dan ayahnya berakhir ia menangis dan tidak mau berbicara kepada kedua orang tuanya. Namun tak apa, nenek menjadi senang perlahan cucunya sedikit berubah dan menerima keadaan.
"Baiklah, besok nenek membawa Ardi ke pasar tapi jangan jauh-jauh dari nenek ya?"
Ardi hanya menjawab dengan anggukan pelan.
**
Ardi berjalan hati-hati karna jalan di pasar yang sedikit becek. Ardi menatap neneknya yang sama sekali tak merasa berat membawa barang jualannya yang lumayan banyak meskipun Ardi membantu dengan membawa barang jualan nenek.
"Makasi ya, Ardi. Sudah mau membantu nenek." Ucap neneknya tersenyum tulus.
"Ini nggak gratis tahu, nek! Aku mau dibelikan kue sama mi nanti!" Ujarnya ketus.
Nenek tertawa pelan melihat cucunya dan menganggukkan kepala menyetujui ucapan cucunya.
Tak lama, sampailah ia di tempat lokasi jualan nenek.
Ardi melihat sekeliling pasar yang sangat ramai dan sesuatu hal yang baru ia dapatkan di sini. Ia rasanya ingin berkeliling dan menjelajahi pasar.
"Nek, aku mau pergi sebentar."