Kedua wanita itu bercakap-cakap dengan hangat seakan mereka adalah dua makhluk yang pernah dipertemukan sebelumnya.
"nak, ternyata kamu adalah wanita cantik seperti yang pernah diceritakan Bayu dan para pemuda di desa ini. Bayu telah banyak bercerita tentangmu tapi ibu baru memiliki kesempatan bertemu denganmu kali ini. Ternyata kamu lebih cantik dari yang ibu bayangkan".
"jangan seperti itu bu, ibu juga seorang wanita yang cantik, terbukti walaupun sudah tua ibu masih terlihat cantik".
Mereka kemudian tersenyum.
      Beberapa hari berlalu, Darma dikabarkan telah meninggal karena serangan jantung saat menerima kabar bahwa Badrun tidak menemuka Rembulan. Berta itu akhirnya tiba juga di telinga ibu Bayu.
      "nak bapakmu meninggal, tapi mengapa kamu tidak melayatnya?"
Mandengar perkataan ibu Bayu Rembulan mulai terisak dan menceritakan seluruh kisah hidupnya. Mendengar cerita Rembulan, ibu Bayu tersentuh. Tetes-tetes embun mulai keluar dari sudut matanya yang senja.
"menikahlah degan Bayu nak, aku merestuimu. Ibu akan menyampaikan hal ini kepada bayu".
Sore itu, matahari mulai tenggelam dan meninggalkan rona jingga di ufuk barat. Air laut yang jernih kini berwarna biru ke kuning-kuningan. Burung manyar terbang. Bercengkrama dengan waktu.
      "kamu sudah pulang Bayu?"
      "iya, baru saja sampai"