Wanita  Tua   : Sudah tua bagaimana? Sekarang kita sudah tua, memangnya mau hidup  berapa ratus tahun?
          Pada situasi ini ketika di ruang tamu Lelaki tua dan Wanita tua itu sedang duduk dan lelaki tua berandai-andai apabila mereka berdua telah tiada siapa yang akan mengurus jenazahnya selain anak angkatnya Kardiman.
         Lalu maksud dan tujuan penutur dalam cerpen ini adalah tidak baik untuk mengingat masa lalu karena menimbulkan kecemburuan dan ketidaktentraman Seperti dialog dibawah ini :
      Wanita  Tua   : Tambah mencurigakan saja...
       Lelaki tua     : Mencurigakan? mencurigakan sebelah mananya? Kan kita sering memutar kasetnya.
      Wanita  Tua   : Kita? Yang suka muter kasetnya itu siapa? Kan Cuma papih saja. Bukan kita. Mamih juga tau maksud papih...
Lelaki tua     : Masih cemburu juga? Ya tuhan, sudah berapa puluh tahun mih, belum berubah juga...
Wanita  Tua   : Papih jelek
(hening)
Pada suasana ini dimulai ketika lelaki tua meminta istrinya untuk mendengarkan musik lagu Euis Komariah yang membuat sang istri curiga karena Euis Komariah merupakan Mantan Kekasih suaminya yaitu lelaki tua itu dan membuat wanita tua cemburu.
4.Kesimpulan