Lelaki tua     : Papih juga sama. Walau pun euis masih ada. Janda pula. Tapi bukan berarti papih bakal inget sama dia terus. Memang,...duluÂ
                        pernah jadi pacar papih...kan papi udah cerita...zaman sudah berubah, kehidupan kita juga sudah berubah. Sudah puluhanÂ
                        tahun kita hidup bersama. Papi merasa bahagia bisa hidup sama mami. Apa lagi papi semakin tua, sudah bau tanah. KalaupunÂ
                       sekarang papi suka mendengarkan cianjuran, semata-mata hanya karena lagunya mebuat tentram...bikin papi merasa tenang...
       Wanita  Tua   : Ya sama aja...mamih juga menyanyikan lagu itu, karena Cuma lagu itu yang apal...lagu-lagu yang sering mami nyanyiin dulu.Â
                      Sekedar mengobati sunyi
        Pada tahap ini dimulai ketika sang suami (lelaki tua)  tidak menjawab pertanyaan sang istri (wanita tua) dan memilih diam ketika menanyakan selama ini yang ada dalam pikirannya siapa. Dan sang istri (wanita tua) menjelaskan bahwa kang saepul lah yang menyuruh ia menikah dengan Suaminya (lelaki tua) yang sekarang. Kemudian suaminya (lelaki tua) itu pun berkata demikian bahwa ia memang benar menyukai lagu cianjuran bukan semata-mata untuk mengingat Mantan Pacarnya Euis komariah.
c. Tokoh dan Penokohan
        Wanita tua dalam cerita adalah tokoh utama karena paling sering dimunculkan dan memiliki karakter yang cerewet,galak,cemburuan Sedangkan lelaki tua dalam cerita memiliki karakter yang suka menggerutu, cemburuan, Kang Saepul baik hati sering memberi uang lebih kepada Wanita tua, dan menyuruhnya menikah dengan suaminya yang sekarang. seperti dialog dibawah  ini :
(LK menyelonjorkan kakinya ke atas meja)
       Wanita tua      : Meja bukan untuk kaki!