Mohon tunggu...
N. Setia Pertiwi
N. Setia Pertiwi Mohon Tunggu... Seniman - Avonturir

Gelandangan virtual

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Elegi Jasad Renik #2

10 September 2018   08:57 Diperbarui: 18 September 2018   00:40 876
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kenapa tidak lapor polisi? Ada bukti jasad jika ditindaklanjuti."

"Percayalah, kami baru saja akan lapor polisi ketika dua orang tak dikenal mendatangi rumah kami. Mereka utusan Pak Wira. Menawari kami sejumlah uang yang besarnya melebihi pendapatan Ayah selama lima tahun. Aku diberi beasiswa hingga kuliah. Syaratnya satu, kami lupakan tragedi Ayah."

Aku menggaruk kepala yang tak gatal. Demi reputasi, Ayah memenggal hak asasi. Dana kampanye raksasa perlahan tapi pasti mengubah niat Ayah. 

Aku masih ingat semangatnya mengabdi, lantas malah memberi nafkah serumpun pengusaha yang telah berinvestasi. Aku dibesarkan dengan hasil judi yang menjadikan manusia sebagai bahan taruhan.

Tak sanggup merangkai kata, kubiarkan hening mengitari kami.

"Hampir tengah malam. Tampaknya sudah sepi. Kamu mau ikut?"

Aku mengangguk, beranjak dari duduk.

Krrrk!

Bunyi berderik, sesuatu mengganjal pijakan. Seekor keong mas remuk di bawah kakiku. Terbayang nasib sama menimpa perahu dan rumah nelayan di bawah kaki pasukan Ayah. Aku mematung, merutuki takdir garis keturunan para penghancur.

Dengan cekatan, gadis di hadapanku mengambil daun ketapang. Diangkat dan diamatinya tubuh lumat itu.

"Hmm, dia tidak bisa selamat," katanya dengan nada menyesal. Ditutupnya jasad mungil itu dengan dua daun pandan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun