“Aku nggak ninggalin kalian kok. Kita kan masih bisa berhubungan.”
“Tetapi kita pasti kesepian tanpa kamu De.” Imbuh Loli sambil menangis.
Dea pun memeluk kedua sahabatnya, ketiganya kini tenggelam dalam kesedihan. Ya, Dea telah memutuskan untuk menerima tawaran ayahnya. Gadis itu akan melanjutkan sekolah di Singapura sekaligus melanjutkan kuliah di sana.
Entahlah, mungkin rasa kecewa yang tengah dideranya membuat Dea tidak bisa jika harus tinggal di kota ini lagi. Bagi Dea jika dirinya masih di sini, kenangan akan Ibram masih akan terus melekat di matanya.
“Kalian berdua hati-hati, jaga diri baik-baik!” Ucap Dea kemudian masuk ke dalam mobil yang akan membawanya ke bandara.
****
8 tahun kemudian
Seorang gadis tampak berlari memasuki gedung rumah sakit. Dari raut wajahnya tampak sebuah kecemasan yang amat sangat.
“Lusi..”, teriak gadis itu setelah membuka pintu.
“Deaa….”
Ya, Dea telah pulang. Tepat di hari kelahiran putri pertama Lusi. Ini adalah pertama kalinya Dea kembali menginjakkan kaki di kota ini setelah dia pergi.